Sunday, November 21, 2010
Doa Agar Ditetapkan Hati Dalam Hidayah
Maksudnya: "Ya Tuhan kami,janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami,dan kurniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau,kerana sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi(kurnia)."
(Surah Ali 'Imran 3:8)
Labels:
hidayah
Wednesday, October 27, 2010
Orang-orang Yang Didoakan Oleh Malaikat
Inilah orang–orang yang didoakan oleh para malaikat:
1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa ‘Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan kerana tidur dalam keadaan suci”.
(Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)
2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu solat.
Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu solat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya ‘Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia’”
(Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Muslim no. 469)
3. Orang–orang yang berada di saf barisan depan di dalam solat berjamaah.
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat kepada (orang–orang) yang berada pada saf-saf terdepan”
(Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra’ bin ‘Azib ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud I/130)
4. Orang–orang yang menyambung saf pada solat berjamaah (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam saf).
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu berselawat kepada orang-orang yang menyambung saf–saf”
(Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272)
5. Para malaikat mengucapkan ‘Amin’ ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah.
Rasulullah SAW bersabda, “Jika seorang Imam membaca ‘ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh dhaalinn’, maka ucapkanlah oleh kalian ‘aamiin’, kerana barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu”.
(Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Bukhari no. 782)
6. Orang yang duduk di tempat solatnya setelah melakukan solat.
Rasulullah SAW bersabda, “Para malaikat akan selalu berselawat kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat solat dimana ia melakukan solat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, ‘Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia”
(Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, Al Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini)
7. Orang–orang yang melakukan solat subuh dan asar secara berjamaah.
Rasulullah SAW bersabda, “Para malaikat berkumpul pada saat solat subuh lalu para malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga subuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu solat asar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga solat asar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, ‘Bagaimana kalian meninggalkan hambaku?’, mereka menjawab, ‘Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan solat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan solat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat’”
(Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)
8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa pengetahuan orang yang didoakan.
Rasulullah SAW bersabda, “Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa pengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata ‘aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan’”
(Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda’ ra., Shahih Muslim no. 2733)
9. Orang–orang yang berinfak.
Rasulullah SAW bersabda, “Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak’. Dan lainnya berkata, ‘Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang bakhil’”
(Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010)
10. Orang yang sedang makan sahur.
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat kepada orang – orang yang sedang makan sahur”
(Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, meriwayaatkan dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhiib wat Tarhiib I/519)
11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit.
Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan berselawat kepadanya di waktu siang sehingga petang dan di waktu malam sehingga subuh”
(Imam Ahmad meriwayatkan dari ‘Ali bin Abi Thalib ra., Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkomentar, “Sanadnya shahih”)
12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.
Rasulullah SAW bersabda, “Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya berselawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain”
(Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily ra., dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)
1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa ‘Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan kerana tidur dalam keadaan suci”.
(Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)
2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu solat.
Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu solat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya ‘Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia’”
(Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Muslim no. 469)
3. Orang–orang yang berada di saf barisan depan di dalam solat berjamaah.
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat kepada (orang–orang) yang berada pada saf-saf terdepan”
(Imam Abu Dawud (dan Ibnu Khuzaimah) dari Barra’ bin ‘Azib ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud I/130)
4. Orang–orang yang menyambung saf pada solat berjamaah (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam saf).
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu berselawat kepada orang-orang yang menyambung saf–saf”
(Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/272)
5. Para malaikat mengucapkan ‘Amin’ ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah.
Rasulullah SAW bersabda, “Jika seorang Imam membaca ‘ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh dhaalinn’, maka ucapkanlah oleh kalian ‘aamiin’, kerana barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu”.
(Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Bukhari no. 782)
6. Orang yang duduk di tempat solatnya setelah melakukan solat.
Rasulullah SAW bersabda, “Para malaikat akan selalu berselawat kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat solat dimana ia melakukan solat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, ‘Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia”
(Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, Al Musnad no. 8106, Syaikh Ahmad Syakir menshahihkan hadits ini)
7. Orang–orang yang melakukan solat subuh dan asar secara berjamaah.
Rasulullah SAW bersabda, “Para malaikat berkumpul pada saat solat subuh lalu para malaikat (yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga subuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu solat asar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga solat asar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, ‘Bagaimana kalian meninggalkan hambaku?’, mereka menjawab, ‘Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan solat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan solat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat’”
(Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Al Musnad no. 9140, hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Ahmad Syakir)
8. Orang yang mendoakan saudaranya tanpa pengetahuan orang yang didoakan.
Rasulullah SAW bersabda, “Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa pengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata ‘aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan’”
(Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda’ ra., Shahih Muslim no. 2733)
9. Orang–orang yang berinfak.
Rasulullah SAW bersabda, “Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak’. Dan lainnya berkata, ‘Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang bakhil’”
(Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010)
10. Orang yang sedang makan sahur.
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya berselawat kepada orang – orang yang sedang makan sahur”
(Imam Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, meriwayaatkan dari Abdullah bin Umar ra., hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhiib wat Tarhiib I/519)
11. Orang yang sedang menjenguk orang sakit.
Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan berselawat kepadanya di waktu siang sehingga petang dan di waktu malam sehingga subuh”
(Imam Ahmad meriwayatkan dari ‘Ali bin Abi Thalib ra., Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkomentar, “Sanadnya shahih”)
12. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.
Rasulullah SAW bersabda, “Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya berselawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain”
(Diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily ra., dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)
Saturday, September 25, 2010
Gadis Cantik Yang BUTA, PEKAK & LUMPUH!
Wanita solehah, yang merupakan wanita pilihan yang tidak terdedah kepada lelaki yang bukan mahram, diumpamakan seperti bidadari yang dipingit di dalam khemah-khemah. Wanita sebegini akan menjadi penghuni syurga, sebagaimana kisah ibunya Syeikh Abdul Qadir Jailani.
Syeikh Abdul Qadir Jailani hasil dari percantuman benih Abu Saleh Janghidost dgn Fatimah. Abu Saleh adalah seorang pemuda yg sgt cinta kpd Allah. Kewarakannya boleh dilihat dari sejarah hidupnya.
MENGAMBIL YANG BUKAN HAK MILIK SENDIRI
Atas rasa takut kepada Allah, Abu Salleh menyusuri hulu sungai tersebut semata-mata untuk mencari tuan punya epal itu bagi meminta maaf (halal). Setelah berhari-hari berjalan tanpa sebarang bekalan makanan, akhirnya Abu Saleh menjumpai sebatang pokok epal dan yakinlah dia bahawa epal yang dimakan tempoh hari adalah dari pokok itu. Tanpa membuang masa, Abu Saleh terus pergi berjumpa dengan tuan punya pokok epal itu, iaitu Abdullah Saumi yang berketurunan Imam Hussin R.A.
Abdullah Saumi mengenali kewarakan Abu Saleh yang begitu luhur dan berkeyakinan beliau dari keturunan yang baik. Melihat perangai dan akhlak Abu Saleh yang begitu luhur dan mulia, Abdullah Saumi telah jatuh hati dan tidak sanggup berpisah dengan pemuda itu. Lalu Abdullah Saumi membuat helah akan memaafkan kesalahan Abu Saleh tetapi dengan bersyarat. Syaratnya, Abu Saleh mesti berkhidmat dengan beliau selama 12 tahun untuk menguruskan kebun epalnya. Abu Saleh telah menerima hukuman itu dan bekerjalah ia dengan taat selama tempoh tersebut
MENGAHWINI GADIS BUTA, PEKAK, DAN LUMPUH
Setelah 12 tahun, Abdullah Saumi mengadakan syarat lagi bahawa beliau rela memaafkan kesalahan Abu Saleh sekiranya Abu Saleh sanggup mengahwini anak perempuannya yang buta matanya, pekak telinganya dan lumpuh kedua-dua tangannya serta kakinya. Kemudian mereka mesti tinggal di situ bagi tempoh 2 tahun lagi bagi membolehkan beliau melihat cucunya. Syarat tersebut sungguh berat, tetapi demi mencari keredhaan Allah, diturutinya juga.
Setelah diakad nikah maka masuklah Abu Saleh ke dalam bilik anak perempuan Abdullah Saumi yang sudah sah menjadi isterinya. Alangkah terkejutnya Abu Saleh apabila mendapati wanita di hadapannya mempunyai rupa paras yang sangat jelita dan tidak cacat. Lantaran itu, tidak mahu didekatinya wanita tersebut kerana disangka bukan isterinya.
Abu Saleh segera menemui Abdullah Saumi. Akhirnya orang tua itu menerangkan hakikat kata-katanya kepada Abu Saleh.
"Aku katakan anak perempuanku itu buta matanya kerana dia tidak pernah memandang lelaki yang bukan muhrimnya, pekak telinganya kerana tidak pernah mendengar kata-kata yang tidak benar, lumpuh kedua-dua tangannya kerana tidak pernah menyentuh perkara-perkara yang diharamkan, dan lumpuh kedua-dua kakinya kerana tidak pernah melangkah ke tempat-tempat mungkar."
Selepas itu barulah Abu Saleh mahu menyentuh isterinya. Dan hasil daripada perkahwinan pemuda yang wara’ dengan isterinya yang solehah itu, maka lahirlah seorang anak yang akhirnya membesar menjadi seorang wali Allah yang masyhur dan tinggi ilmunya, iaitulah Syeikh Abdul Qadir Jailani.
MUTIARA INDAH
Demikianlah mutiara indah para wanita solehah, yang betul-betul mencontohi bidadari-bidadari di syurga. Mereka seolah-olah wanita pingitan yang tidak mendedahkan diri dan auratnya di hadapan lelaki bukan mahram. Tidak memandang kepada lelaki dan tidak dipandang oleh lelaki. Memelihara kesucian dirinya daripada terdedah kepada yang bukan mahram
Syeikh Abdul Qadir Jailani hasil dari percantuman benih Abu Saleh Janghidost dgn Fatimah. Abu Saleh adalah seorang pemuda yg sgt cinta kpd Allah. Kewarakannya boleh dilihat dari sejarah hidupnya.
MENGAMBIL YANG BUKAN HAK MILIK SENDIRI
Atas rasa takut kepada Allah, Abu Salleh menyusuri hulu sungai tersebut semata-mata untuk mencari tuan punya epal itu bagi meminta maaf (halal). Setelah berhari-hari berjalan tanpa sebarang bekalan makanan, akhirnya Abu Saleh menjumpai sebatang pokok epal dan yakinlah dia bahawa epal yang dimakan tempoh hari adalah dari pokok itu. Tanpa membuang masa, Abu Saleh terus pergi berjumpa dengan tuan punya pokok epal itu, iaitu Abdullah Saumi yang berketurunan Imam Hussin R.A.
Abdullah Saumi mengenali kewarakan Abu Saleh yang begitu luhur dan berkeyakinan beliau dari keturunan yang baik. Melihat perangai dan akhlak Abu Saleh yang begitu luhur dan mulia, Abdullah Saumi telah jatuh hati dan tidak sanggup berpisah dengan pemuda itu. Lalu Abdullah Saumi membuat helah akan memaafkan kesalahan Abu Saleh tetapi dengan bersyarat. Syaratnya, Abu Saleh mesti berkhidmat dengan beliau selama 12 tahun untuk menguruskan kebun epalnya. Abu Saleh telah menerima hukuman itu dan bekerjalah ia dengan taat selama tempoh tersebut
MENGAHWINI GADIS BUTA, PEKAK, DAN LUMPUH
Setelah 12 tahun, Abdullah Saumi mengadakan syarat lagi bahawa beliau rela memaafkan kesalahan Abu Saleh sekiranya Abu Saleh sanggup mengahwini anak perempuannya yang buta matanya, pekak telinganya dan lumpuh kedua-dua tangannya serta kakinya. Kemudian mereka mesti tinggal di situ bagi tempoh 2 tahun lagi bagi membolehkan beliau melihat cucunya. Syarat tersebut sungguh berat, tetapi demi mencari keredhaan Allah, diturutinya juga.
Setelah diakad nikah maka masuklah Abu Saleh ke dalam bilik anak perempuan Abdullah Saumi yang sudah sah menjadi isterinya. Alangkah terkejutnya Abu Saleh apabila mendapati wanita di hadapannya mempunyai rupa paras yang sangat jelita dan tidak cacat. Lantaran itu, tidak mahu didekatinya wanita tersebut kerana disangka bukan isterinya.
Abu Saleh segera menemui Abdullah Saumi. Akhirnya orang tua itu menerangkan hakikat kata-katanya kepada Abu Saleh.
"Aku katakan anak perempuanku itu buta matanya kerana dia tidak pernah memandang lelaki yang bukan muhrimnya, pekak telinganya kerana tidak pernah mendengar kata-kata yang tidak benar, lumpuh kedua-dua tangannya kerana tidak pernah menyentuh perkara-perkara yang diharamkan, dan lumpuh kedua-dua kakinya kerana tidak pernah melangkah ke tempat-tempat mungkar."
Selepas itu barulah Abu Saleh mahu menyentuh isterinya. Dan hasil daripada perkahwinan pemuda yang wara’ dengan isterinya yang solehah itu, maka lahirlah seorang anak yang akhirnya membesar menjadi seorang wali Allah yang masyhur dan tinggi ilmunya, iaitulah Syeikh Abdul Qadir Jailani.
MUTIARA INDAH
Demikianlah mutiara indah para wanita solehah, yang betul-betul mencontohi bidadari-bidadari di syurga. Mereka seolah-olah wanita pingitan yang tidak mendedahkan diri dan auratnya di hadapan lelaki bukan mahram. Tidak memandang kepada lelaki dan tidak dipandang oleh lelaki. Memelihara kesucian dirinya daripada terdedah kepada yang bukan mahram
Labels:
muslimah
Friday, September 24, 2010
Kenapa Istighfar?
Kita sering dianjurkan beristighfar dalam menjalani kehidupan seharian kita. Ia dikatakan sunnah Rasulullah kerana Nabi Muhammad sendiri selalu beristighfar.
Ibnu Umar menceritakan, kami pernah bersama-sama dengan Rasulullah dan kami mendengar Rasulullah mengulang-ulang membaca sebanyak 100 kali doa yang berbunyi: "Ya Allah ampunilah aku dan terimalah taubat ku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Pengasih." (Hadis Riwayat Abu Dawud, Turmidzi dan Ibnu Majah, dishohehkan oleh Imam Turmidzi)
Kita memandang istighfar sebagai suatu amalan yang perlu dilakukan selepas melakukan dosa, sepertinya selepas sedar dari mengumpat.
Ada juga yang menjadikan istighfar sebagai ayat "melatah". Seperti dalam keadaan terkejut.
Kasihan sungguh kita, selama ini kebanyakan istighfar yang dilafazkan di luar kesedaran kita!.
Bila ditanya pada diri sendiri, mengapa kita perlu istighfar? Maka timbullah jawapan berdasarkan logik akal fikiran.
"Agar tenang", "Agar dosa diampunkan", "Agar hidup diredhai Allah" dan seterusnya...
Tapi adakah kita berpuas hati dengan jawapan berdasarkan logik akal fikiran kita saja? Dalam setiap persoalan, kita hendaklah mendasarkan penilaian kita berdasarkan al-quran dan as-sunnah. Mari kita bertanya kepada dua bahan rujukan kita iaitu sunnah Rasulullah s.a.w dan ayat Al-Quran.
Istighfar agar memperoleh pengampunan dari Allah s.w.t
dalam surah an-nisa, ayat 110
"Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, nescaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
Ini adalah asas kepada istighfar, dan setiap muslim sepatutnya memahami fungsi istighfar ini.
Istighfar agar memperoleh perlindungan dari Allah s.w.t
Dari surah Al-Anfar, ayat 33
"Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu (muhammad) berada dianatara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminda ampun"
dan dari surah Gharfir/Al-Mukmin, ayat 7-10
"(Malaikat-malaikat) yang memikul 'Arasy dan (malaikat) yang berada di sekelilingnya bertasbih dengan memuji Tuhanny dan mereka beriman kepada-Nya serta memohonkan ampunan untuk orang-orang yang beriman (seraya berdoa):
"Ya Tuhan kami, rahmat dan ilmu yang ada pada-Mu meliputi segala sesuatu, maka berilah ampunan kepada orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan-Mu dan periharalah mereka dari azab neraka.
"Ya Tuhan kami, masukkanlah mereka ke dalam syurga "Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka, dan orang yang soleh diantara nenek moyang mereka, isteri-isteri(dan suami), dan keturunan mereka. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana"
"Dan peliharalah mereka dari kejahatan. Dan orang yang Engkau pelihara dari kejahatan pada hari itu, maka sungguh, Engkau telah menganugerahkan rahmat kepadanya dan demikian itulah kemenangan yang agung."
Lihatlah, bagaimana mulianya manusia yang memohon ampun kepada Allah. Sehingga para malaikat mendoakan mereka sedemikian. dan doa para malaikat bukan hanya untuk individu yang memohon ampunan Allah, bahkan untuk nenek moyang (ahli keluarganya yang telah meniggal), pasangannya, dan zuriat mereka (anak, cucu, cicit dan seterusnya).
Istighfar agar mendapat kesenangan dan terlepas dari keadaan risau dan resah.
Diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas radhiyallahu 'anhuma, bahwa Rasulullah telah bersabda: "Barangsiapa melazimkan istighfar, maka Allah akan jadikan jalan keluar dalam setiap kesulitan hidup, dan jadikan setiap kegundah-gulanaannya menjadi kebahagiaan dan Allah akan memberinya rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka."
(HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)
Mari dengarkan sebuah kisah dari sebuah kitab Tafsir Al-Maraghi hasil tulisan seorang ulama bernama Ahmad Musthafa al-Maraghi. kisah tentang seorang tabi'in (generasi ulama selepas sahabat rasulullah) yang bernama Hasan Al-Basri. Hasan sering didatangi mereka yang bertanya hukum agama dan meminta nasihat atas segala persoalan.
Suatu hari Hasan didatangi seorang lelaki yang mengadu tentang kelaparan yang dihadapinya. Hasan dengan penuh perhatian menjawab "Istighfarlah kepada Allah swt"
Datang lagi seorang lelaki meminta Hasan untuk mendoakannya agar dia mempunyai zuriat. Hasan menjawab "beristighfarlah kepada Allah swt"
Kemudian datang lagi seorang lelaki yang kebunnya mengalami kekeringan. Hasan terus menjawab "Beristighfarlah kepada Allah swt"
Kelakuan Hasan tadi amat menghairankan penduduk sekitarnya. sehingga seorang dari penduduk itu bertanya kepada Hasan "Beberapa orang lelaki mendatangimu mengeluhkan berbagai persoalan, tetapi engkau hanya menyuruh mereka semua untuk membaca istighfar!"
Maka Hasan menjawab "Aku sama sekali tidak mengatakan apapun dari diriku sendiri. Sesungguhnya Allah SWT berfirman (seperti itu)".
Firman Allah yang dimaksudkan oleh Hasan adalah surah an-nuh ayat 10-12 yang bermaksud
"Maka aku (nabi Nuh) berkata (kepada kaumnya) "Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, sungguh, Dia Maha Pengampun, Nescaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, Dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu"
Contohilah Hasan al-Basri kerana sikapnya dan pemikirannya yang sentiasa berdasarkan al-quran dan as-sunnah.
Istighfar sebagai usaha memakbulkan doa.
Firman Allah dalam surah Al-Hud, ayat ke-3
"Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. Nescaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan ) keutamannya. jika kamu berpaling, Maka Sesungguhnya aku(Muhammad) takut kamu akan ditimpa seksa hari kiamat"
Kali ini, kita bacakan kisah tentang seorang alim yang bernama Ahmad bin Muhammad bin Hanbal Abu 'Abd Allah al-Shayban yang cukup terkenal dengan nama mazhabnya, iaitu mazhab Hanbali.
Suatu ketika itu, Imam Ahmad singgah di sebuah tempat yang kebanyakan mereka tidak mengenalinya (kurangnya teknologi ketika itu). keadaan sudah larut malam dan Imam Ahmad merasa letih dan ingin tidur didalam sebuah masjid. Tapi niatnya tidak kesampaian kerana penjaga masjid tersebut melarang Imam Ahmad untuk tidur di masjid. Imam Ahmad kemudian bertanya kepada penjaga tersebut sama ada dia dibenarkan untuk tidur di luar masjid, penjaga itu melarangnya. Imam Ahmad bertanya lagi jika dia tidak tidur, tetapi hanya berdiri di perkarangan masjid, penjaga itu melarangnya lagi.
Penjaga itu kemudian menolak Imam Ahmad dari masjid tersebut.
Seorang pembuat roti ternampak kelakuan antara Imam Ahmad dan penjaga masjid tersebut. Setelah jelas akan situasi Imam Ahmad, maka si pembuat roti mempelawa Imam Ahmad untuk bermalam sahaja dirumahnya. Imam Ahmad menerima pelawaan tersebut.
Ketika Imam Ahmad hendak tidur, dia terdengar zikir istighfar dari si pembuat roti yang sedang sibuk membuat rotinya. Imam Ahmad mendengarkan zikir itu sehingga boleh dikatakan si pembuat roti itu berzikir istighfar sepanjang malam.
Paginya Imam Ahmad bertanya kepada si pembuat roti mengapa dia beristighfar. maka si pembuat roti menjawab, "Setakat ini segala doa saya dikabulkan Allah melainkan satu perkara sahaja belum lagi".
Imam Ahmad bertanya "Apakah doa kamu yang belum di perkenankan oleh Allah itu?.
Jawab lelaki itu " Saya berdoa agar dipertemukan dengan Imam Ahmad bin Hanbal"
Maka kata Imam Ahmad : " Saya lah orangnya, Akulah Imam Ahmad Bin Hanbal, demi Allah, sesungguhnya aku telah diseret untuk menuju kepadamu."
(Sumber: majalah Qiblati, indonesia. edisi ke 8)
Besarnya kuasa Allah! Kerana sayangnya Allah kepada si pembuat roti, dibawanya Imam Ahmad kepadanya.
Dalam kisah ini kita juga patut mencontohi akhlak Imam Ahmad. Walaupun beliau mengetahui nama beliau amat terkenal dan dihormati, tetapi beliau tidak membanggakan namanya agar memperoleh pertolongan dari manusia. Beliau tidak mengungkit kebaikan yang telah beliau lakukan. Kerana jika beliau mengungkit kebaikan yang telah beliau lakukan dengan memberitahu namanya dengan mengharapkan balasan, maka khuatir Allah akan membalas dengan memadam segala amalan yang dibanggakan tadi.
"Jauhilah olehmu akan mengungkit-ungkit pemberian kerana yang demikian itu dapat menggagalkan kesyukuran dan menghilangkan pahala." (HR.Muslim)
Inilah antara kebaikan yang kita perolehi jika kita selau beristighfar kepada Allah. Sekarang kita boleh lebih menghayati lafaz astaghfirullah hal azim dan yang seteru dengannya.
Bagaimana dan apakah lafaz zikir yang digunakan untuk beristighfar? ucapkanlah apa yang kamu inginkan selagi ianya membawa maksud mengharap pengampunan dari Allah swt, kerana istighfar itu sendiri membawa maksud memohon ampunan dari Allah.
Sesungguhnya Allah swt dan Rasulnya juga lebih mengetahui.
Beramallah kita seperti seorang muslim
Sehingga kita berupaya melaungkan "Saksikanlah! aku seorang muslim!" tanpa ragu.
Labels:
istighfar
Tuesday, September 7, 2010
Wahai Wanita Tidak Bertudung,Bertudung,Bertudung Labuh, Bertaqwa dan SOLEHAH....
Wahai wanita tidak Bertudung...
Wahai wanita tidak bertudung,
Sungguh cantik alunan rambut mu,
Bebas menggerbang kemas terikat,
Terserlah di bawah cahaya mentari,
Mentari dunia yang tak sehebat NERAKA,
Iaitu api yang kan membakar rambut mu, di hari akhirat hari penentu,
maka hanguslah segalanya, hilanglah cantik alun rambut mu,
tiada lagi yang menggerbang,
tiada lagi yang terserlah.
Oleh itu jadikanlah diri mu,
Sebahagian daripada wanita-wanita yang bertudung.
Wahai wanita yang bertudung,
Sungguh cantik alas kepala mu,
Ringkas pendek tersempang rapi,
Tersembul jambul tertutup dahi,
Terserlah lah bentuk tubuh,
Mengapa tidak dilindungi?
Rimaskah dengan tudung labuh ke dada?
Panaskah dengan pakaian sedemikian rupa?
Tidakkah kau ingat,
Kepanasan api neraka itu lagi hebat membakar,
Menjilat rentung kesemua mereka yang ingkar,
Mereka itu wanita yang tak bertudung,
Kau tidak ubah seperti mereka walau bertudung,
Oleh itu jadikanlah dirimu,
Sebahagian daripada mereka yang bertudung,
Bertudung labuh hingga ke paras dada.
Wahai wanita bertudung labuh,
Sungguh cantik terlindung rambut mu,
Sungguh ayu tertutup bentuk tubuhmu,
Yang terzahir jelas gaya kesopananmu,
Mengaburi segala yang tersirat di hati,
hanya diri sendiri yang menghakimi,
mungkin suci ikhlas kerana Ilahi,
atau berdebu dengan sebab duniawi,
riak wajah nampak tawadhu’,
riak jiwa rupanya menunjuk-nunjuk,
alangkah ruginya andai benar begitu,
kerna azab masih tak terlepas dari mu,
serupalah sahaja diri mu ditunggu,
diseksa tidak ubah seperti wanita tak bertudung,
sama dengan mereka yang menyempang tudung,
oleh itu jadikanlah dirimu,
sebahagian daripada mereka yang bertudung,
bertudung labuh hingga ke paras dada,
tersemat jua bersamanya rasa taqwa..
Wahai wanita yang bertaqwa,
Andai kau telah sampai ke tahap ini,
Dengan akhlak mahmudah terpahat di hati,
Syariat islam sebati dalam diri,
Maka layaklah dikau mendapat ganjaranNya,
Yang dijanjikan di akhirat nanti,
Dan tatkala di dunia ini lagi,
Muslimah solehah kau digelari,
Menjadi idaman setiap muslim soleh,
Yang sukar sekali untuk diperoleh..
Wahai muslimah solehah pula,
Jadilah mukminah mujahidah,
Mujahidah yang akan menyeru,
Agar ditinggalkan dirinya yang dahulu,
Mujahidah yang akan berdakwah,
Agar diri dan umat berubah,
Mujahidah yang akan mengajak,
Agar islam kembali tertegak.
Renungkanlah..kita tergolong dlm golongan yg mana..wahai muslimah2
yg kusayangi..marilah kita bermuhasabah..
~wassalam~
Saturday, August 7, 2010
Tazkirah:Iblis
Cara bentengi iman daripada godaan Iblis:
Ada cara dan doa Rasulullah untuk berlindung daripada syaitan
DALAM Quran, jelas sekali Allah swt mendedahkan bahawa musuh manusia bukanlah manusia tetapi Iblis yang ingkar akan perintah-Nya untuk sujud kepada Adam.
Oleh kerana disingkirkan dari syurga, Iblis berjanji untuk membinasakan Adam dan anak cucunya hingga ke hari akhirat. Allah swt telah mengizinkannya.
Allah mengingatkan agar kita sentiasa berwaspada daripada pengaruh syaitan. Ia melihat dan hidup bersama kita tetapi kita tidak dapat melihatnya. Dia selalu mengacau sekalipun dalam solat. Ia menghiaskan kita dengan pelbagai maksiat.
Bagaimana kita dapat mengatasi, menolak segala rupa ancaman serta bisikannya yang mendorong kepada kesesatan?
Pertama, hendaklah kita menganggapnya sebagai musuh utama di dunia ini. Bahaya syaitan yang paling kita khuatiri ialah bahawa ia mengetahui kelemahan jiwa manusia.
Ulama telah memberikan pandangannya tentang dunia syaitan. Syaitan mempunyai zuriat sama seperti manusia sebagaimana yang difirmankan Allah yang bermaksud:
"Patutkah kamu mengambil ia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripadaKu, sedang mereka adalah musuhmu?" -- Al-Kahf: 50.
Jika syaitan itu bukan daripada unsur malaikat tetapi serba sedikit ada menyerupainya. Tatkala Allah swt memerintah malaikat sujud kepada Nabi Adam
as, iblis terus menyampuk sambil berkata: "Patutkah aku tunduk dan sujud kepada makhluk yang dijadikan daripada tanah?'' Apabila iblis enggan melaksanakan
perintah Allah swt, maka ia terus disingkir daripada rahmat-Nya. Allah berfirman:
"Dia adalah dari golongan jin, maka ia menderhakai perintah Tuhannya." -- Al-Kahf: 50
Iblis bukan sahaja menderhakai Allah swt malah bersumpah dengan kekuasaan Allah bahawa ia akan tetap menggoda segala makhluk Allah melainkan hamba-Nya yang ikhlas dan taat. Al-Quran menyebut:
"Iblis menjawab: Demi kekuasaan Engkau, aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hambaMu yang ikhlas di antara mereka (orang-orang yang telah diberi taufik untuk mentaati segala petunjuk dan perintah Allah)." -- Shaad: 82,83.
Justeru itu, Allah swt selalu mengingatkan kita akan godaan syaitan. Setiap insan ada syaitannya yang sering menggoda, menyesat dan menghiaskan baginya pelbagai maksiat.
Dalam hal ini, para ulama telah mengemukakan beberapa dalil. Antaranya hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah ra, yang berkata:
"Rasulullah saw telah keluar pada satu malam dari kamarku. Secara sepontan, aku berasa cemburu padanya. Apabila Rasulullah saw datang melihat keadaanku, maka Baginda pun bertanya: Apa yang telah terjadi padamu ya Aisyah? Adakah kamu cemburu padaku? Aku menjawab: Adakah aku pernah cemburu seperti yang aku hadapi sekarang? Rasulullah saw berkata: Adakah syaitanmu telah menguasaimu? Aku menjawab: Wahai
Rasulullah! Adakah syaitan bersamaku juga? Jawab Rasulullah: Ya.
"Aku teruskan pertanyaanku. Adakah syaitan juga bersamamu ya Rasulullah? Baginda menjawab: Ya, Tetapi Tuhanku telah melindungiku hinggalah aku terselamat daripadanya."
Ada juga sepotong hadis yang maksudnya: "Sesungguhnya syaitan itu masuk lari ke dalam tubuh anak Adam melalui saluran darahnya."
Syaitan mempunyai pelbagai cara perangkap dan komplot. Syaitan sangat suka menyesatkan orang-orang yang jahil atau kurang ilmu.
Ia menghiaskan mereka dengan amalan telek-menelek dan kepercayaan karut sehingga dapat menyakinkan manusia dengan ilmu ghaib.
Ia juga memperdaya orang-orang jahil supaya memberi fatwa tanpa pegangan ilmu yang sahih dan juga menyebarkan perkara bidaah serta memesongkan manusia dengan ajaran-ajaran sesat yang bertentangan dengan Islam.
Kita dapat mempertahankan hasutan dan tipu-daya syaitan dengan memohon perlindungan daripada Allah. Allah swt menyifatkan orang-orang yang bertakwa sahajalah yang dapat menentang ancaman syaitan daripada menembusi hatinya seperti firman-Nya:
"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa apabila mereka ditimpa wasangka daripada syaitan mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahan mereka." -- Al-A'raaf: 201.
Tipu-daya syaitan itu lemah jika dinisbahkan dengan seorang Mukmin yang teguh imannya.
Apabila syaitan mendengar bacaan ayat-ayat suci al-Quran, dirinya menjadi kecil seperti ukuran lalat dan apabila mendengar seruan azan pula, ia lari lintang-pukang dek ketakutan. Allah swt telah mengajar kita bagaimana kita dapat menolak syaitan sehingga ia mengundurkan dirinya. Allah berfirman:
"Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan, maka berlindunglah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." --
Al-A'raaf: 200.
Rasulullah saw juga telah mewasiatkan umatnya supaya membaca ayat al-Kursi sebelum tidur, seperti sabdanya yang bermaksud:
"Apabila salah seorang daripada kamu hendak tidur, maka bacalah ayat al-Kursi. Sesungguhnya dia sentiasa dalam jagaan Allah dan syaitan tidak akan mengganggunya sehinggalah waktu fajar."
Terdapat juga doa-doa menentang godaan syaitan iaitu seperti doa Rasulullah yang berbunyi: "Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna daripada kemarahan-Nya, seksaanNya, kejahatan hamba-Nya dan juga daripada bisikan-bisikan syaitan."
smoga bermanfaat...wassalam..=)
Labels:
iblis
Sunday, August 1, 2010
Wahai Cinta
Duhai sahabat...
Cinta itu di dalam hati...
kita mempunyai sebuah rumah...
Rumah itu sentiasa dikunjungi tetamu...
Ada yang baik dan ada yang buruk.
Terkadang rumah itu cantik apabila kita kemaskan,
kita hiaskan dengan perabot KETAKWAAN,
diwarnai indah dengan warna-warna KEIMANAN
bahkan menjadi perhatian jika dilengkapi dengan kelengkapan ILMU pengetahuan.
Tetamu yang baik hadir menambah perabot rumah mu, wahai kawanku...
Dia mengindahkan lagi warna pada dinding hatimu bahkan sentiasa mengajak memenuhi rumahmu dengan kelengkapan ILMU...
Dan ketahuilah duhai sahabatku...
Tetamu burukmu hanya ingin mencuri perabotmu,
merosak dinding hatimu dan melenyapkan kelengkapanmu
sehingga rumahmu roboh dan kau sendiri ditelan bumi kemaksiatan...
Suatu hari, bayu lembut menyapa telingamu,
mengkhabarkan tentang tetamu yang bernama CINTA ingin bertandang ke rumahmu...
Dan berhajat tinggal di dalam kamar hati mu...
Kau gembira mendengarkannya...
Maka tatkala sang CINTA sampai di hadapan pintu rumahmu...
Apa yang akan kau lakukan ???
menerimanya sedangkan rumah mu bersepah tak terurus ???
Dengan perabot TAKWA yang reput dan sudah lapuk tak diganti,
dan warna-warna IMAN yang luntur tak diperbaharui...
Dan hiasan kelengkapan ILMU yang masih belum mencukupi ???
Sekalipun hatimu berat...
Pintalah sang CINTA itu pulang...
Beritahulah kepadanya... :
Maafkan aku...
Aku masih belum bersedia untuk menerima kau sebagai tetamuku...
Kerana...
Aku ingin menggantikan perabot TAKWA ku kerana ia sudah reput tak bermaya...
Agar TAKWA ku mengingatkan aku agar aku mencintaimu tanpa melupai PENCIPTA ku,
yang Maha Pengasih...
Dan kau sendiri selesa beristirehat di dalam hatiku...
kerana aku ingin memperbaharui warna IMAN pada dinding rumah (HATI)ku...
Agar hilanglah gelisahmu,
reduplah hatimu dan tenanglah jiwamu saat kau memandang
warna-warna IMAN yang indah berseri...
Terang dan menerangi...
Kerana aku ingin menambah segala kelengkapan dan hiasan ILMU dalam rumahku...
Agar kau selesa baring atas hamparan permaidani HARTA ku
dan kau selesa dengan tutur bicara HIKMAH ku...
Kau tahu wahai CINTA ???
Kerana setelah aku menerima mu sebagai tetamu ku...
AKU TAK AKAN BIARKAN KAU KELUAR DARI RUMAHKU BUAT SELAMANYA.......
Duhai sahabat..
... Sungguh cinta itu indah,
Namun ia adalah satu anugerah apabila kita sudah mampu dan bersedia...
Tetapi bagi pelajar macam kita ???
Cinta itu biasanya hanyalah musibah...
Cintailah ALLAH...
Yang sentiasa mencintaimu,
memeliharamu dan mengasihimu...
Saat mereka bertanya...
Mengapa kau mencintai ALLAH ?
Katakanlah wahai temanku...
Kerana ALLAH lah yang menciptakan aku,
memeliharaku dalam rahim bondaku,
kerana aku Mendengar namanya saat bapaku berseru di telingaku...
Kerana Dia yang menumbuhkan dagingku...
Dan mengukuhkan tulangku...
Dan sentiasa memaafkan segala salah - silapku...
Tutur bicara mulutku...
Bagaimanalah aku mampu untuk mencintai sesuatu atau sesiapa melebihi ALLAH...
Aku tak menemui alasan untuk mengingkari Nya...
Hidup dan matiku.......
Segalanya untukNya........
Saturday, July 17, 2010
Bluebird And The Hijabist
I was resting on a tree branch...
When I met her, a little girl with scarf on her head...
My heart was curious so I asked her
of the headscarf,
Here's what she said to me;
----------------***-----------------
"This piece of cloth I am wearing...
Is a symbol of faith and dignity,
Keep me protected and
As a reminder to me,
From breaking the rules He made...
True,
Women are beautiful...
Such a waste to hide,
The beauty behind the veil
Truth to be told, Bluebird...
A hijab is a symbol of modesty and sincerity...
So what the world would see
Is not my surface but my heart
Though it may not be as pure as snow, I know
But I am learning and trying to be a better me...
Remember, little bird
Never judge a book by its cover...
I am wearing a hijab
Does not state I am flawless because I am not...
For I commit sins which I need to redeem
And may He accepts my prayers and dua'
Ameen...
I may not be a fashionista or a beauty...
But I am a believer for I believe in Him,
Who knows the better of me,
His creation in this world He created...
Oh, Bluebird...
Who are we to judge the Creator?
To say that it is our freedom,
for not to obey...
What about His rights then?
He who made us...
He, who is merciful,
And filled with love...
Thus, I am wearing this hijab...
Proudly...
So, the world can see...
I AM TRULY FREE..."
Saturday, June 26, 2010
Ada Apa Dengan Solat Berjemaah?
Orang muda selalu bercakap mengenai cinta. Ada apa dengan cinta? Cinta digambarkan sebagai perasaan yang membangkitkan semangat, lantaran bersatunya dua jiwa. Adapun kita bukan nak berbicara panjang tentang cinta orang muda. Namun, masih lagi berkait tentang cinta. Cinta yang lahir akibat mengikut petunjuk nabawi. Kemanisan yang dapat dikecapi dengan melazimi solat berjemaah.
Lazimnya, apabila solat jemaah dilakukan, bahu si kaya dan si miskin bersentuhan, lutut anak muda bergesel dengan lutut si tua, tapak kaki orang besar bertemu rakyat biasa, justeru membangkitkan ikatan cinta persaudaraan yang penuh rahmah dan berpanjangan. Sememangnya telah didoakan oleh para malaikat atas orang yang berniat melakukan solat berjemaah dengan rahmah dari Allah. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a. katanya,
''Rasulullah s.a.w. bersabda: Solat seorang lelaki dalam jamaah itu dilipat gandakan pahalanya melebihi solatnya di rumah secara bersendirian-munfarid-atau di pasarnya dengan dua puluh lima kali ganda'' (Muttafaqun 'Alaih).
Bila mana kita tinjau teori fizik, kajian sains mendapati sentuhan yang berlaku antara tubuh kita dengan tubuh ahli jemaah yang lain yang berada di kiri dan kanan kita, akan menstabilkan kembali cas-cas yang diperlukan oleh tubuh. Ia berlaku apabila cas yang berlebihan-sama ada negatif atau positif akan dikeluarkan, manakala yang berkurangan akan ditarik ke dalam kita. Semakin lama pergeseran ini berlaku, semakin seimbang cas dalam tubuh kita. Semakin segar setelah melakukan solat berjemaah adalah nikmat dan rahmat bagi yang percaya dan menyerah diri kepada Allah.
Justeru itu sahabat... Tidak pelikkah kalian dengan bilangan umat Islam yang ramai mencecah 6.5 billion, saudara Islam kita di Palestin masih dicabut maruah mereka, bumi kita Palestin dan negara-negara tinggalan empayar Islam satu ketika dahulu yang masih tidak dapat dikuasai kembali, ummat Islam yang dirampas hak mereka di Thailand, sistem Islam yang direndahkan di Turki, dan saudara Islam China yang dibunuh? Lalu tidak hairanlah masalah yang melanda ummat Islam pada hari ini sehingga tercabut kegerunan musuh Islam adalah kerana kita semakin jauh dengan unjuran nabawi - we have quantity but not quality. Sehingga akhirnya kita jauh dari rahmat, kasih sayang dan pertolongan Allah (nauzubillahiminzalik).
Oleh itu, sahabat yang dirahmati Allah sekalian, marilah kita sama-sama menghayati sekecil-kecil tuntutan nabawi ini, solat berjemaah agar Allah mengasihani kita. Di samping solat jemaah, berperananlah dengan mula memperbaiki diri dan keluarga dengan kefahaman Islam yang sahih dan murni menurut petunjuk nabawi agar kemanisan cinta sejati dapat kita kecapi!
Lazimnya, apabila solat jemaah dilakukan, bahu si kaya dan si miskin bersentuhan, lutut anak muda bergesel dengan lutut si tua, tapak kaki orang besar bertemu rakyat biasa, justeru membangkitkan ikatan cinta persaudaraan yang penuh rahmah dan berpanjangan. Sememangnya telah didoakan oleh para malaikat atas orang yang berniat melakukan solat berjemaah dengan rahmah dari Allah. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a. katanya,
''Rasulullah s.a.w. bersabda: Solat seorang lelaki dalam jamaah itu dilipat gandakan pahalanya melebihi solatnya di rumah secara bersendirian-munfarid-atau di pasarnya dengan dua puluh lima kali ganda'' (Muttafaqun 'Alaih).
Bila mana kita tinjau teori fizik, kajian sains mendapati sentuhan yang berlaku antara tubuh kita dengan tubuh ahli jemaah yang lain yang berada di kiri dan kanan kita, akan menstabilkan kembali cas-cas yang diperlukan oleh tubuh. Ia berlaku apabila cas yang berlebihan-sama ada negatif atau positif akan dikeluarkan, manakala yang berkurangan akan ditarik ke dalam kita. Semakin lama pergeseran ini berlaku, semakin seimbang cas dalam tubuh kita. Semakin segar setelah melakukan solat berjemaah adalah nikmat dan rahmat bagi yang percaya dan menyerah diri kepada Allah.
Justeru itu sahabat... Tidak pelikkah kalian dengan bilangan umat Islam yang ramai mencecah 6.5 billion, saudara Islam kita di Palestin masih dicabut maruah mereka, bumi kita Palestin dan negara-negara tinggalan empayar Islam satu ketika dahulu yang masih tidak dapat dikuasai kembali, ummat Islam yang dirampas hak mereka di Thailand, sistem Islam yang direndahkan di Turki, dan saudara Islam China yang dibunuh? Lalu tidak hairanlah masalah yang melanda ummat Islam pada hari ini sehingga tercabut kegerunan musuh Islam adalah kerana kita semakin jauh dengan unjuran nabawi - we have quantity but not quality. Sehingga akhirnya kita jauh dari rahmat, kasih sayang dan pertolongan Allah (nauzubillahiminzalik).
Oleh itu, sahabat yang dirahmati Allah sekalian, marilah kita sama-sama menghayati sekecil-kecil tuntutan nabawi ini, solat berjemaah agar Allah mengasihani kita. Di samping solat jemaah, berperananlah dengan mula memperbaiki diri dan keluarga dengan kefahaman Islam yang sahih dan murni menurut petunjuk nabawi agar kemanisan cinta sejati dapat kita kecapi!
Labels:
solat
Friday, June 25, 2010
Hidup Kita Hanya Satu Jam?
Nisbah Hari Dunia : Hari Akhirat
Firman Allah,
و إن يوما عند ربك كألف سنة مما تعدّون
Dan sesungguhnya satu hari (mengikut perhitungan) Tuhanmu adalah seperti 1000 tahun mengikut perkiraanmu. (Surah al-Haj ayat 47)-Rujuk juga ayat 5 surah as-Sajdah
Hidup kita di dunia ini tidak lama. Cuba kita hitung nisbah hari dunia dan akhirat,
1 hari akhirat = 1000 tahun dunia mengikut perkiraan kita
Satu tahun di dunia biasa 365 hari. Cuba kita darabkan. 1000 x 365 = 365000 hari
Bermakna satu hari akhirat = 365000 hari dunia
Cuba kita andaikan, jika 1 hari akhirat juga ada 24 jam. Bermakna,
setiap jam akhirat adalah - 1000 tahun / 24 = 41.7 tahun dunia.
Umur umat akhir zaman adalah lebih kurang 60 ke 70 tahun sahaja, atau HANYA satu jam
lebih mengikut perhitungan akhirat.
Hakikat Kehidupan Dunia
Firman Allah,
و ما الحياة الدنيا إلا لعب و لهو و للدار الأخرة خير للذين يتقون أفلا تعقلون
Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan main-main dan senda gurau belaka. Dan sesungguhnya negeri akhirat itu adalah terlebih baik bagi orang yang bertaqwa. Maka tidakkah kamu memahaminya? (Surah al-An'am ayat 32)
و ما الحياة الدنيا إلا متاع الغرور
Dan tiadalah kehidupan dunia itu melainkan kesenangan yang mempedayakan. (Surah Ali Imran ayat 185 )
أرضيتم بالحيوة الدنيا من الأخرة فما متاع الحيوة الدنيا في الأخرة إلا قليل
Apakah kamu puas dengan kehidupan dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit. (Surah at-Taubah ayat 38)
Terdapat banyak lagi ayat yang Allah jadikan ia sebagai peringatan kepada kita agar tidak terpedaya dengan muslihat dan tipudaya dunia.
Namun jangan pula kita menyangka bahawa untuk kejar akhirat, kita harus tinggalkan pekerjaan, tinggalkan bermuamalah, bergaul dengan sahabat handai dan sebagainya dan hanya duduk di tikar sejadah dan memegang tasbih sepanjang masa. Islam adalah agama yang sempurna, melengkapi keperluan ukhrawi dan duniawi. Kita sebagai manusia yang dikurniakan akal, harus matang dalam membahagikan masa antara ibadah dan muamalah sesama manusia.
Persoalannya
Berapa banyakkah persediaan yang telah kita lakukan untuk ke sana?
Berapa banyakkah masa yang terbuang begitu sahaja tanpa diisi perkara atau amalan
yang bermanfaat?
Fikir-fikirkanlah...
Tuesday, June 22, 2010
Nota Cinta
"Hari ni, saya menang pertandingan pidato di sekolah. Esok, saya ada lagi pertandingan bahas. Lusa pula, ada persidangan di UIA. Awak jaga diri sementara saya takde ye? Bukan saya tak nak mesej, tapi saya sibuk. Jangan tinggal solat."
Hafiz membaca mesej itu dengan perasaan berbunga. Wardah, gadis yang memang disayanginya dari dulu lagi. Wardah, bagi Hafiz memang sesuai dengan namanya. Wardah memang sekuntum mawar nan indah. Harum mewangi. Sukar didekati dan indah di hati.
Namun Hafiz tidak pernah bertemu Wardah. Sekadar mendengar suaranya yang lunak dan bisa menggugat hati. Bukan dia tidak berkeinginan untuk bertemu, namun tempat tinggal mereka sangat jauh. Mereka berkenalan melalui seorang kawan pada dua tahun lepas.
Wardah tersenyum. Selama 2 tahun perkenalan mereka, Hafiz menjadi permata hatinya. Wardah memang seorang wanita solehah. Namun perkenalannya dengan Hafiz menjadi titik tolak perubahannya. Dia lupa makna zina hati yang dia laungkan pada tazkirah di sekolah. Dia lupa pesan ustazah agar jangan bercinta pada usia muda, tambahan lagi untuknya yang masih bersekolah. Apatah lagi dia akan menduduki peperiksaan besar SPM pada tahun itu.
“Wa, aku tengok kau dah lain. Kau dah pandai layan lelaki kan? Aku tahu kau sukakan Hafiz tapi ingatlah Wa, cinta sejati hanya pada Allah,” Ujar Fiza, sahabat Wardah pada suatu hari.
“Fiza, aku kan masih solat? Lagipun kami berpesan-pesan ke arah kebaikan. Seperti yang dianjurkan Islam,” Balas Wardah, agak teruji.
“Aku rasa kau dah salah konsep, Wa. Dah habis ke perempuan kat sekolah ni? Ramai lagi aku tengok yang tudung ‘pakai buka’, berkepit dengan jantan sana sini, kau tak nak berpesan-pesan ke arah kebaikan untuk tu ke Wa? La taqrabuzzina, janganlah kau mendekati zina. Wa!”
“Aku harap kau janganlah masuk campur. Soal zina, tak perlu kau ingatkan aku. Aku dah cukup faham maksud itu. Kami tak pernah bertemu. Macam mana kami berzina?”
“Kau dulu pernah beri tazkirah soal zina hati. Takkan lupa? Bila hati saling mengingati, aku tengok kau dah lalai! Lagipun, Allah larang kita mendekati zina, bukan melakukan zina. Kau belum terlewat untuk bertaubat. Lupakanlah Wa, apa tak cukupkah Allah sebagai kekasih kau? Dia yang menemani kau siang malam, Yang Maha Mendengar setiap luahan hati?”
Wardah terdiam. Namun baginya ungkapan Fiza hanya mencurah air ke daun keladi. Dia ingin Hafiz menjadi miliknya!
Hafiz menikmati makan malamnya dengan lahap. Hari ini kepenatan menjeratnya kerana terlalu sibuk dengan tugas kepimpinan di sekolahnya. Namun, Hafiz bersyukur diberi peluang sebegitu. Dia tidak mengeluh dengan tugasan seperti itu. Baginya, segala-galanya adalah tanggungjawab yang diamanahkan. Dan tugasnya adalah sebagai pelaksana.
Mungkin hari-hari Hafiz tidak seindah ini jika Wardah tidak menemani hidupnya. Walaupun Hafiz menyedari hakikat bahawa mereka menghampiri zina, Hafiz sentiasa terpukau dengan janji manis Wardah bahawa mereka hanya berkawan. Namun perasaannya sukar ditepis sama sekali. Dia manusia biasa yang tidak mampu menafikan perasaan cinta yang mula bertunas dalam hati.
Telefon ghafiz bedering.
Pantas Hafiz menggapai telefon bimbit di meja. Panggilan dari Wardah
“Hafiz?”
“Ya, saya,”
“Awak sayang saya?”
“Emm, kenapa awak tanya?”
“Saya tanya sebab nak awak jawab,”
“Wardah, awak perempuan terbaik yang saya kenal. Tak mungkin tiada perasaan cinta saya terhadap awak,”
“Awak cintakan saya?”
“Ya, saya cintakan awak,”
Dan malam itu menjadi saksi antara dua jiwa itu. Sesungguhnya begitulah syaitan merasuki kita, secara terang-terangan ia bukanlah cinta yang hina, namun menjebakkan dua insan itu ke alam yang melalaikan.
“Aku nampak semalam kau keluar dengan Ina?” soal Hafiz curiga. Perbuatan sahabatnya, Aiman, menggugat ketenangan dan kewibawaannya sebagai seorang sahabat karib.
“Jadi?” Aiman seolah-olah mencabar Hafiz.
“Aku tak suka. Perkara tu Allah larang,”
“Hafiz, Hafiz! Mentahnya pemikiran kau. Macam mana pula soal hubungan kau dengan Wardah? Kau ingat aku tak tahu? Habis, yang kau bercinta dengan dia tu? Ada Allah suruh?”
“Aiman, kami bercinta cara Islam. Sekurang-kurangnya lebih baik daripada engkau!”
“Ahh, bercinta secara Islam. Kenapa ramai yang kabur dengan persoalan itu? Bukankah itu tipu daya syaitan. Walaupun aku dengan Ina, aku dan dia tidak hipokrit macam kau! Ketua pengawas apa kau ni? Sebelum kau kata baju orang lain kotor, tengok baju sendiri, itu nasihat aku!” kata Aiman berang sambil berlalu pergi.
Hafiz tertunduk di situ, di sebuah taman berhampiran rumahnya. Dia menundukkan kepalanya. Perlahan-lahan, dia berjalan pulang. Dalam perjalanannya, dia bermuhasabah. Ya Allah, dosakah aku? Aku marah apabila sahabatku menghampiri zina namun aku juga begitu! Aku ke surau namun aku juga menghampiri lembah syaitan. Manusia apakah aku?
Malam itu Hafiz bertahajud. Bermunasabah dan merenungi segala dosa-dosanya. Bagaimana suara Wardah yang mencairkan hatinya, dan bagaimana dia asyik melayari alam percintaan dengan Wardah. Dia senang begitu, bermunajat sendirian dan mengadu pada Allah. Biasanya pada malam-malam begitu masanya dihabiskan dengan menelefon Wardah hingga lewat pagi. Namun malam itu dia selesa menutup telefonnya dan menyerah pada Allah. Malam itu juga dia harus membuat keputusan.
“Eeesh! Mana Hafiz ni! Biasanya dia telefon aku, ni, mesej pun takde! Telefon pulak off! Dia ada perempuan lain ke?” rungut wardah sendirian. Hatinya gelisah. Walaupun jam menunjukkan pukul empat pagi, namun dia setia menunggu Hafiz. Dia mahu tunjukkan pada Hafiz bahawa dia gadis yang sabar, mungkin, Hafiz mempunyai urusan yang perlu diselesaikan.
Tiba-tiba telefonnya berbunyi. Dia menerima mesej daripada Hafiz.
“Wa, jangan tipu saya lagi! Cukup sampai di sini hubungan kita!”
Wardah terkesima. Dia buntu, apa yang Hafiz maksudkan? Perlahan-lahan, dia membalas mesej itu.
“Apa maksud awak? Awak tak sayang saya?”
“Sudahlah Wa. Pergilah dari hidup saya. Saya tak perlukan perempuan macam awak lagi!”
Wardah mula menitiskan air mata apabila mesejnya tidak dibalas. Dia beberapa kali menelefon Hafiz tetapi tidak berjawab. Kali ini dia pasti, Hafiz akan meninggalkannya tanpa sebab!
3 bulan berlalu dengan perit. Wardah sedaya upaya melupakan Hafiz. Setiap hari Wardah memeriksa peti emelnya sejak Hafiz memadam telefonnya. Hafiz pasti akan meninggalkan sesuatu! Hafiz bukan sejahat lelaki lain. Wardah tahu itu semua.
Hinggalah pada suatu hari, Wardah memperoleh berita yang dinanti-nantikan. Terketar-ketar jarinya tatkala membuka emel yang bertajuk ‘Nota Cinta’ itu…
Subject:
Nota Cinta
From:
“Hafiz Haikal”
To:
wardah@yahoo.com
******************************************************************************
Assalamualaikum...
Kehadapan Wardah, mawar yang dirahmati Allah
Mungkin semasa awak membuka emel ini perasan awak sangat jelik, benci, kecewa dan banyak lagi terhadap saya.Saya faham itu semua, tapi apa saya harus buat, ini saya lakukan semua untuk mencari redha Allah. Saya pun tak tahu nak mula dari mana, tapi saya harap awak faham apa yang saya tulis.
Sebenarnya mesej yang saya hantar pada pagi itu memang dirancang. Mesej itu sengaja saya reka untuk saya jauhkan perasaan cinta saya kepada awak. Mungkin awak terkejut dengan sikap saya, tapi ada makna di sebalik semua tu.
Sebab utama saya hantar mesej macam tu sebab nak biar awak benci kat saya dan menjauhkan diri dari saya. Kenapa saya nak jauhkan diri dari awk?.. Selama kita menzahirkn rasa cinta dan sayang semenjak tu la hati saya rasa lain. Untuk pengetahuan awak bila saya lafaz sayang dan cinta kepada awak dan awak pula membalasnya saya terasa jiwa saya jauh dari Allah, nafsu syahwat saya naik, rasa ke arah maksiat tu ada walaupun kita tak pernah bersua. Agak remeh kan kalau orang lain baca, tapi untuk saya yang mempunyai iman yg rendah macam2 boleh jadi kat saya. Mungkin awak sebagai wanita tak rasa keadaan begitu tapi saya seorang lelaki memang menyebabkan saya lemah. Saya takut akan Allah, kekadang saya nasihatkan kawan saya jangan buat benda 2 tapi saya buat jugak. Orang pandang saya selalu pakai songkok kat sekolah macam alim, pergi masjid tapi buat benda tu, tak ke saya ni munafik?
Saya sedar apa yang saya buat mendukacitakan hati awk. Hati mana yang boleh terima difitnah begitu. Tapi bila saya buat begitu saya juga rasa berdosa sebab memfitnah wanita yang solehah. tapi apa kan daya desakan hati.
Awak memang wanita hebat, setiap kali awak menceritakan kejayaan awak memang saya cemburu. Kekadang saya fikir kenapa saya tak boleh jadi macam awak. Tapi saya tetap bersyukur dapat kawan dengan awak. Serius saya katakan awak sahajalah kawan wanita yang paling rapat dengan saya, yang lain cuma kawan biasa, jarang saya berhubung dengan mereka.
Untuk terakhir sekali, perasaan cinta dalam diri saya terhadap awak memang tertanam dalam hati saya, sebab awak cinta pertama saya. Saya tak pernah bercinta. Masalah yang saya hadapi sekarang mcm saya katakan di atas tu la. Walaupun agak remeh tapi saya pandang serius terhadap benda ni. Sebab Allah tak redhai sebuah hubungan selain daripada pernikahan. Saya harap dengan penjelasan saya awak akan faham lebih-lebih lagi awak belajar dlm aliran agama. Sekiranya kita ada jodoh tak kan ke mana. Itu janji Allah.
Wassalam..
Ikhlas dari hamba yg mencari redha Allah:
HAFIZ HAIKAL
Malam itu Wardah bersujud, pada Allah dia serahkan diri… Hari-hari dilaluinya dengan redha, tanpa rasa dendam sedikitpun terhadap Hafiz. Nota cinta Hafiz telah mengubah hidupnya. Hinggalah Wardah memperoleh keputusan cemerlang dalam peperiksaannya dan Berjaya melanjutkan pelajaran dalam bidang perubatan di Universiti al-Azhar, Mesir.
Wardah merenung jauh ke Tasik Titiwangsa yang damai itu. Dilihatnya pasangan-pasangan muda berpegangan tangan tanpa segan-silu. Dia bermuhasabah dalam hati. Andai satu ketika dulu dia hanyut dibuai cinta dengan Hafiz, pasti gelaran doktor pakar mustahil disandangnya. Sejenak dia memikirkan kata-kata Umminya semalam…
“Wa, bila nak menikah? Ummi teringin nak bermenantu,”
Soalan Ummi itu menggegar tangkai hati Wardah. Kenangan yang cuba diluputkannya bertahun-tahun dahulu kembali mengusik. Jauh di sudut hati, Wardah masih mengharapkan Hafiz yang entah ke mana itu. Dengan menarik nafas panjang, Wardah menyahut,
“Sesiapa sahaja yang Ummi carikan, dialah jodoh Wardah,”
Wardah merenung cincin perkahwinan di jarinya. Cantik! Sekali pandang Wardah tahu, suaminya pasti dari kalangan orang berada. Hatinya masih berdebar-debar. Sejak akad nikah tadi, dia masih belum melihat wajah suaminya. Walaupun Hafiz berada dalam hatinya, dia redha. Biarlah, pilihan Ummi pasti yang terbaik buatnya. Wardah memejam mata rapat-rapat, ditahan air matanya dari menitis. Dia ingin menjadi bintang timur buat suaminya. Biarlah dia seorang…
“Wardah Alia binti Syukri, sesungguhnya cinta itu lebih indah melalui sebuah ikatan mulia bernama perkahwinan…” Bisik suaminya, suara yang mendamaikan hatinya.
Wardah membuka matanya, dan menatap wajah penaung jiwanya kini… Hafiz Haikal…
Hafiz membaca mesej itu dengan perasaan berbunga. Wardah, gadis yang memang disayanginya dari dulu lagi. Wardah, bagi Hafiz memang sesuai dengan namanya. Wardah memang sekuntum mawar nan indah. Harum mewangi. Sukar didekati dan indah di hati.
Namun Hafiz tidak pernah bertemu Wardah. Sekadar mendengar suaranya yang lunak dan bisa menggugat hati. Bukan dia tidak berkeinginan untuk bertemu, namun tempat tinggal mereka sangat jauh. Mereka berkenalan melalui seorang kawan pada dua tahun lepas.
Wardah tersenyum. Selama 2 tahun perkenalan mereka, Hafiz menjadi permata hatinya. Wardah memang seorang wanita solehah. Namun perkenalannya dengan Hafiz menjadi titik tolak perubahannya. Dia lupa makna zina hati yang dia laungkan pada tazkirah di sekolah. Dia lupa pesan ustazah agar jangan bercinta pada usia muda, tambahan lagi untuknya yang masih bersekolah. Apatah lagi dia akan menduduki peperiksaan besar SPM pada tahun itu.
“Wa, aku tengok kau dah lain. Kau dah pandai layan lelaki kan? Aku tahu kau sukakan Hafiz tapi ingatlah Wa, cinta sejati hanya pada Allah,” Ujar Fiza, sahabat Wardah pada suatu hari.
“Fiza, aku kan masih solat? Lagipun kami berpesan-pesan ke arah kebaikan. Seperti yang dianjurkan Islam,” Balas Wardah, agak teruji.
“Aku rasa kau dah salah konsep, Wa. Dah habis ke perempuan kat sekolah ni? Ramai lagi aku tengok yang tudung ‘pakai buka’, berkepit dengan jantan sana sini, kau tak nak berpesan-pesan ke arah kebaikan untuk tu ke Wa? La taqrabuzzina, janganlah kau mendekati zina. Wa!”
“Aku harap kau janganlah masuk campur. Soal zina, tak perlu kau ingatkan aku. Aku dah cukup faham maksud itu. Kami tak pernah bertemu. Macam mana kami berzina?”
“Kau dulu pernah beri tazkirah soal zina hati. Takkan lupa? Bila hati saling mengingati, aku tengok kau dah lalai! Lagipun, Allah larang kita mendekati zina, bukan melakukan zina. Kau belum terlewat untuk bertaubat. Lupakanlah Wa, apa tak cukupkah Allah sebagai kekasih kau? Dia yang menemani kau siang malam, Yang Maha Mendengar setiap luahan hati?”
Wardah terdiam. Namun baginya ungkapan Fiza hanya mencurah air ke daun keladi. Dia ingin Hafiz menjadi miliknya!
Hafiz menikmati makan malamnya dengan lahap. Hari ini kepenatan menjeratnya kerana terlalu sibuk dengan tugas kepimpinan di sekolahnya. Namun, Hafiz bersyukur diberi peluang sebegitu. Dia tidak mengeluh dengan tugasan seperti itu. Baginya, segala-galanya adalah tanggungjawab yang diamanahkan. Dan tugasnya adalah sebagai pelaksana.
Mungkin hari-hari Hafiz tidak seindah ini jika Wardah tidak menemani hidupnya. Walaupun Hafiz menyedari hakikat bahawa mereka menghampiri zina, Hafiz sentiasa terpukau dengan janji manis Wardah bahawa mereka hanya berkawan. Namun perasaannya sukar ditepis sama sekali. Dia manusia biasa yang tidak mampu menafikan perasaan cinta yang mula bertunas dalam hati.
Telefon ghafiz bedering.
Pantas Hafiz menggapai telefon bimbit di meja. Panggilan dari Wardah
“Hafiz?”
“Ya, saya,”
“Awak sayang saya?”
“Emm, kenapa awak tanya?”
“Saya tanya sebab nak awak jawab,”
“Wardah, awak perempuan terbaik yang saya kenal. Tak mungkin tiada perasaan cinta saya terhadap awak,”
“Awak cintakan saya?”
“Ya, saya cintakan awak,”
Dan malam itu menjadi saksi antara dua jiwa itu. Sesungguhnya begitulah syaitan merasuki kita, secara terang-terangan ia bukanlah cinta yang hina, namun menjebakkan dua insan itu ke alam yang melalaikan.
“Aku nampak semalam kau keluar dengan Ina?” soal Hafiz curiga. Perbuatan sahabatnya, Aiman, menggugat ketenangan dan kewibawaannya sebagai seorang sahabat karib.
“Jadi?” Aiman seolah-olah mencabar Hafiz.
“Aku tak suka. Perkara tu Allah larang,”
“Hafiz, Hafiz! Mentahnya pemikiran kau. Macam mana pula soal hubungan kau dengan Wardah? Kau ingat aku tak tahu? Habis, yang kau bercinta dengan dia tu? Ada Allah suruh?”
“Aiman, kami bercinta cara Islam. Sekurang-kurangnya lebih baik daripada engkau!”
“Ahh, bercinta secara Islam. Kenapa ramai yang kabur dengan persoalan itu? Bukankah itu tipu daya syaitan. Walaupun aku dengan Ina, aku dan dia tidak hipokrit macam kau! Ketua pengawas apa kau ni? Sebelum kau kata baju orang lain kotor, tengok baju sendiri, itu nasihat aku!” kata Aiman berang sambil berlalu pergi.
Hafiz tertunduk di situ, di sebuah taman berhampiran rumahnya. Dia menundukkan kepalanya. Perlahan-lahan, dia berjalan pulang. Dalam perjalanannya, dia bermuhasabah. Ya Allah, dosakah aku? Aku marah apabila sahabatku menghampiri zina namun aku juga begitu! Aku ke surau namun aku juga menghampiri lembah syaitan. Manusia apakah aku?
Malam itu Hafiz bertahajud. Bermunasabah dan merenungi segala dosa-dosanya. Bagaimana suara Wardah yang mencairkan hatinya, dan bagaimana dia asyik melayari alam percintaan dengan Wardah. Dia senang begitu, bermunajat sendirian dan mengadu pada Allah. Biasanya pada malam-malam begitu masanya dihabiskan dengan menelefon Wardah hingga lewat pagi. Namun malam itu dia selesa menutup telefonnya dan menyerah pada Allah. Malam itu juga dia harus membuat keputusan.
“Eeesh! Mana Hafiz ni! Biasanya dia telefon aku, ni, mesej pun takde! Telefon pulak off! Dia ada perempuan lain ke?” rungut wardah sendirian. Hatinya gelisah. Walaupun jam menunjukkan pukul empat pagi, namun dia setia menunggu Hafiz. Dia mahu tunjukkan pada Hafiz bahawa dia gadis yang sabar, mungkin, Hafiz mempunyai urusan yang perlu diselesaikan.
Tiba-tiba telefonnya berbunyi. Dia menerima mesej daripada Hafiz.
“Wa, jangan tipu saya lagi! Cukup sampai di sini hubungan kita!”
Wardah terkesima. Dia buntu, apa yang Hafiz maksudkan? Perlahan-lahan, dia membalas mesej itu.
“Apa maksud awak? Awak tak sayang saya?”
“Sudahlah Wa. Pergilah dari hidup saya. Saya tak perlukan perempuan macam awak lagi!”
Wardah mula menitiskan air mata apabila mesejnya tidak dibalas. Dia beberapa kali menelefon Hafiz tetapi tidak berjawab. Kali ini dia pasti, Hafiz akan meninggalkannya tanpa sebab!
3 bulan berlalu dengan perit. Wardah sedaya upaya melupakan Hafiz. Setiap hari Wardah memeriksa peti emelnya sejak Hafiz memadam telefonnya. Hafiz pasti akan meninggalkan sesuatu! Hafiz bukan sejahat lelaki lain. Wardah tahu itu semua.
Hinggalah pada suatu hari, Wardah memperoleh berita yang dinanti-nantikan. Terketar-ketar jarinya tatkala membuka emel yang bertajuk ‘Nota Cinta’ itu…
Subject:
Nota Cinta
From:
“Hafiz Haikal”
To:
wardah@yahoo.com
******************************************************************************
Assalamualaikum...
Kehadapan Wardah, mawar yang dirahmati Allah
Mungkin semasa awak membuka emel ini perasan awak sangat jelik, benci, kecewa dan banyak lagi terhadap saya.Saya faham itu semua, tapi apa saya harus buat, ini saya lakukan semua untuk mencari redha Allah. Saya pun tak tahu nak mula dari mana, tapi saya harap awak faham apa yang saya tulis.
Sebenarnya mesej yang saya hantar pada pagi itu memang dirancang. Mesej itu sengaja saya reka untuk saya jauhkan perasaan cinta saya kepada awak. Mungkin awak terkejut dengan sikap saya, tapi ada makna di sebalik semua tu.
Sebab utama saya hantar mesej macam tu sebab nak biar awak benci kat saya dan menjauhkan diri dari saya. Kenapa saya nak jauhkan diri dari awk?.. Selama kita menzahirkn rasa cinta dan sayang semenjak tu la hati saya rasa lain. Untuk pengetahuan awak bila saya lafaz sayang dan cinta kepada awak dan awak pula membalasnya saya terasa jiwa saya jauh dari Allah, nafsu syahwat saya naik, rasa ke arah maksiat tu ada walaupun kita tak pernah bersua. Agak remeh kan kalau orang lain baca, tapi untuk saya yang mempunyai iman yg rendah macam2 boleh jadi kat saya. Mungkin awak sebagai wanita tak rasa keadaan begitu tapi saya seorang lelaki memang menyebabkan saya lemah. Saya takut akan Allah, kekadang saya nasihatkan kawan saya jangan buat benda 2 tapi saya buat jugak. Orang pandang saya selalu pakai songkok kat sekolah macam alim, pergi masjid tapi buat benda tu, tak ke saya ni munafik?
Saya sedar apa yang saya buat mendukacitakan hati awk. Hati mana yang boleh terima difitnah begitu. Tapi bila saya buat begitu saya juga rasa berdosa sebab memfitnah wanita yang solehah. tapi apa kan daya desakan hati.
Awak memang wanita hebat, setiap kali awak menceritakan kejayaan awak memang saya cemburu. Kekadang saya fikir kenapa saya tak boleh jadi macam awak. Tapi saya tetap bersyukur dapat kawan dengan awak. Serius saya katakan awak sahajalah kawan wanita yang paling rapat dengan saya, yang lain cuma kawan biasa, jarang saya berhubung dengan mereka.
Untuk terakhir sekali, perasaan cinta dalam diri saya terhadap awak memang tertanam dalam hati saya, sebab awak cinta pertama saya. Saya tak pernah bercinta. Masalah yang saya hadapi sekarang mcm saya katakan di atas tu la. Walaupun agak remeh tapi saya pandang serius terhadap benda ni. Sebab Allah tak redhai sebuah hubungan selain daripada pernikahan. Saya harap dengan penjelasan saya awak akan faham lebih-lebih lagi awak belajar dlm aliran agama. Sekiranya kita ada jodoh tak kan ke mana. Itu janji Allah.
Wassalam..
Ikhlas dari hamba yg mencari redha Allah:
HAFIZ HAIKAL
Malam itu Wardah bersujud, pada Allah dia serahkan diri… Hari-hari dilaluinya dengan redha, tanpa rasa dendam sedikitpun terhadap Hafiz. Nota cinta Hafiz telah mengubah hidupnya. Hinggalah Wardah memperoleh keputusan cemerlang dalam peperiksaannya dan Berjaya melanjutkan pelajaran dalam bidang perubatan di Universiti al-Azhar, Mesir.
Wardah merenung jauh ke Tasik Titiwangsa yang damai itu. Dilihatnya pasangan-pasangan muda berpegangan tangan tanpa segan-silu. Dia bermuhasabah dalam hati. Andai satu ketika dulu dia hanyut dibuai cinta dengan Hafiz, pasti gelaran doktor pakar mustahil disandangnya. Sejenak dia memikirkan kata-kata Umminya semalam…
“Wa, bila nak menikah? Ummi teringin nak bermenantu,”
Soalan Ummi itu menggegar tangkai hati Wardah. Kenangan yang cuba diluputkannya bertahun-tahun dahulu kembali mengusik. Jauh di sudut hati, Wardah masih mengharapkan Hafiz yang entah ke mana itu. Dengan menarik nafas panjang, Wardah menyahut,
“Sesiapa sahaja yang Ummi carikan, dialah jodoh Wardah,”
Wardah merenung cincin perkahwinan di jarinya. Cantik! Sekali pandang Wardah tahu, suaminya pasti dari kalangan orang berada. Hatinya masih berdebar-debar. Sejak akad nikah tadi, dia masih belum melihat wajah suaminya. Walaupun Hafiz berada dalam hatinya, dia redha. Biarlah, pilihan Ummi pasti yang terbaik buatnya. Wardah memejam mata rapat-rapat, ditahan air matanya dari menitis. Dia ingin menjadi bintang timur buat suaminya. Biarlah dia seorang…
“Wardah Alia binti Syukri, sesungguhnya cinta itu lebih indah melalui sebuah ikatan mulia bernama perkahwinan…” Bisik suaminya, suara yang mendamaikan hatinya.
Wardah membuka matanya, dan menatap wajah penaung jiwanya kini… Hafiz Haikal…
Labels:
cinta
"Saya maafkannya..." -Kebolehan Dalam Memberi Kemaafan
Imam Ahmad meriwayatkan,bahawa diceritakan oleh Yunus Ibn Abi Ishaq daripada Abis Safir:
Seorang lelaki daripada kaum Quraisy telah mematahkan gigi seorang lelaki daripada kaum Ansar lalu dia meminta pertolongan Mu'awiyah:"Baiklah!Kita akan memberi ganti rugi kepadanya."
Tetapi lelaki itu terus mendesak lalu Mu'awiyah berkata:"Hak engkau tetap pada sahabat engkau ini."
Abu al-Darda' sedang duduk pada waktu itu lalu dia berkata:"Aku mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud :"Mana-mana orang Islam yang dicederakan sesuatu anggota daripada badannya lalu dia melepaskan hak qisasnya,nescaya Allah angkatkannya dengan pelepasan itu ke satu darjat atau menggugurkan dengan pelepasan itu satu kesalahannya."
Setelah mendengar hadis ini lelaki Ansar itu berkata:
"Saya maafkannya."
Demikianlah lelaki itu telah menikmati kepuasan hati dan rasa senang yang tidak dapat dicapai dengan bayaran ganti rugi yang dibayangkan oleh Mu'awiyah.
Friday, June 18, 2010
As-Salafus Soleh Ikutan Kita
Pengertian As-Salafus Soleh
As-Salafus Soleh dari sudut bahasa bermakna para pendahulu yang soleh. Yang dimaksudkan dengan istilah as-Salafus Soleh adalah para pendahulu kaum muslimin dari kalangan sahabat nabi,tabi'in(para murid sahabat) dan tabi'ut tabi'in(para murid tabi'in). Dengan demikian as-Salafus Soleh adalah tiga generasi awal dari kaum muslimin.
Dalil-dalil daripada Al-Qur'an Al-Karim
Di dalam Al-Qur'an, surah at-Taubah ayat 100 yang ertinya :
"Dan generasi yang terdahulu dan pertama (masuk Islam) dari kalangan kaum muhajirin dan ansar serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah telah redha kepada mereka dan mereka pun redha kepada Allah, dan Allah menyediakan bagi mereka syurga-syurga yag mengalir sungai-sungai di dalamnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung."
Ayat tersebut menetapkan bahawa redha Allah dan syurga-Nya itu bagi sahabat nabi (muhajirin dan ansar) dan orang-orang yang mengikuti mereka. Ini menunjukkan bahawa syurga itu di capai dengan cara mengikuti pemahaman sahabat dalam perkara din(agama), maka mengikuti mereka merupakan suatu kewajipan.
Di dalam surah Ali Imran ayat 110 yang ertinya :
"Kalian adalah umat terbaik yang di tampilkan untuk manusia, kalian telah memerintahkan kebaikan dan melarang kemungkaran dan beriman kepada Allah."
Ketika ayat ini turun, lafaz kalian di tujukan kepada sahabat nabi, maka ayat tersebut menetapkan bahawa sahabat adalah generasi yang terbaik dalam perkara agama. Penetapan Allah swt terhadap diri mereka sebagai generasi terbaik, menunjukkan pemahaman sahabat dalam perkara din,dalam perkara akidah mahupun amal, kerana tidaklah seseorang itu mengikuti dan meneladani kecuali yang telah di tetapkan oleh-Nya sebagai generasi terbaik dari umat ini.
Maka orang-orang yang mengikuti sahabat dalam beragama akan menjadi bahagian dari kelompok sahabat, menjadi sebahagian dari umat terbaik yang telah di tampilkan oleh Allah swt, dengan demikian makna umat terbaik berlaku bagi sahabat nabi dan semua orang yang mengikuti pemahaman mereka dalam perkara din(agama).
Dalil daripada Sunnah
Rasulullah saw bersabda yang ertinya:
"Sebaik-baik manusia adalah generasiku - iaitu sahabat nabi -, kemudian orang-orang sesudah mereka - iaitu tabi'in -, kemudian orang-orang sesudah mereka - iaitu tabiut tabbi'in -. Sesudah itu akan datang satu kaum yag kesaksian mereka mendahului sumpahnya dan sumpahnya mendahului kesaksiannya."
(HR. Bukhari IV/189, Muslim VII/184-185, Ahmad I/424, dan lain-lain)
Penetapan Rasulullulah saw terhadap tiga generasi awal kaum muslimin (generasi as-Salafus Soleh) sebagai sebaik-baik manusia menunjukkan kewajipan mereka kepada orang-orang setelahnya untuk mengikuti mereka dalam perkara din kerana yang dapat dijadikan ikutan hanyalah sebaik-baik manusia.
Wallahu'a'alam.
As-Salafus Soleh dari sudut bahasa bermakna para pendahulu yang soleh. Yang dimaksudkan dengan istilah as-Salafus Soleh adalah para pendahulu kaum muslimin dari kalangan sahabat nabi,tabi'in(para murid sahabat) dan tabi'ut tabi'in(para murid tabi'in). Dengan demikian as-Salafus Soleh adalah tiga generasi awal dari kaum muslimin.
Dalil-dalil daripada Al-Qur'an Al-Karim
Di dalam Al-Qur'an, surah at-Taubah ayat 100 yang ertinya :
"Dan generasi yang terdahulu dan pertama (masuk Islam) dari kalangan kaum muhajirin dan ansar serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah telah redha kepada mereka dan mereka pun redha kepada Allah, dan Allah menyediakan bagi mereka syurga-syurga yag mengalir sungai-sungai di dalamnya, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung."
Ayat tersebut menetapkan bahawa redha Allah dan syurga-Nya itu bagi sahabat nabi (muhajirin dan ansar) dan orang-orang yang mengikuti mereka. Ini menunjukkan bahawa syurga itu di capai dengan cara mengikuti pemahaman sahabat dalam perkara din(agama), maka mengikuti mereka merupakan suatu kewajipan.
Di dalam surah Ali Imran ayat 110 yang ertinya :
"Kalian adalah umat terbaik yang di tampilkan untuk manusia, kalian telah memerintahkan kebaikan dan melarang kemungkaran dan beriman kepada Allah."
Ketika ayat ini turun, lafaz kalian di tujukan kepada sahabat nabi, maka ayat tersebut menetapkan bahawa sahabat adalah generasi yang terbaik dalam perkara agama. Penetapan Allah swt terhadap diri mereka sebagai generasi terbaik, menunjukkan pemahaman sahabat dalam perkara din,dalam perkara akidah mahupun amal, kerana tidaklah seseorang itu mengikuti dan meneladani kecuali yang telah di tetapkan oleh-Nya sebagai generasi terbaik dari umat ini.
Maka orang-orang yang mengikuti sahabat dalam beragama akan menjadi bahagian dari kelompok sahabat, menjadi sebahagian dari umat terbaik yang telah di tampilkan oleh Allah swt, dengan demikian makna umat terbaik berlaku bagi sahabat nabi dan semua orang yang mengikuti pemahaman mereka dalam perkara din(agama).
Dalil daripada Sunnah
Rasulullah saw bersabda yang ertinya:
"Sebaik-baik manusia adalah generasiku - iaitu sahabat nabi -, kemudian orang-orang sesudah mereka - iaitu tabi'in -, kemudian orang-orang sesudah mereka - iaitu tabiut tabbi'in -. Sesudah itu akan datang satu kaum yag kesaksian mereka mendahului sumpahnya dan sumpahnya mendahului kesaksiannya."
(HR. Bukhari IV/189, Muslim VII/184-185, Ahmad I/424, dan lain-lain)
Penetapan Rasulullulah saw terhadap tiga generasi awal kaum muslimin (generasi as-Salafus Soleh) sebagai sebaik-baik manusia menunjukkan kewajipan mereka kepada orang-orang setelahnya untuk mengikuti mereka dalam perkara din kerana yang dapat dijadikan ikutan hanyalah sebaik-baik manusia.
Wallahu'a'alam.
Labels:
as-salafus soleh,
sahabat,
sunnah
Wednesday, June 16, 2010
Selamat Datang Rejab
Bulan yang ditunggu-tunggu oleh mereka yang mencari kebajikan yang banyak. Sesungguhnya Allah menganugerahkan rahmat kepada hamba-hambaNya dalam bulan ini. Barangsiapa memuliakan bulan Rejab, nescaya Allah memuliakan mereka dengan seribu kemuliaan. Gandingan 3 bulan (Rejab, Sya'aban dan Ramadhan) merupakan satu tempoh yang amat berkat. Setiap satu mempunyai keistimewaan tersendiri.
Kemuliaan Rejab kerana Israk Mikrajnya, Sya'aban dengan malam Nisfu Sya'aban dan Ramadhan dimuliakan dengan Lalilatul Qadr. Di antara rahmat Allah yang terbesar dikurniakan kepada hambaNya ialah dengan melipatgandakan pahala setiap amalan yang dilakukan dalam bulan ini. Di antara amalan pada waktu siang ialah puasa, solat sunat, tasbih, selawat, membaca al-Quran, istighfar, sedekah dan seumpamanya. Manakala waktu malam diisi dengan solat tahajud, solat sunat tasbih, zikir, tasbih, selawat, baca al-Quran dan istighfar. Sepanjang Rejab, Allah melipatgandakan pahala dan keampunan serta mengangkat darjat di dalam syurga.
Selain berpuasa, umat Islam digalakkan beristighfar. Bacalah doa istighfar Rejab yang banyak dinukilkan di dalam kitab-kitab. Allah melimpahkan keampunan dan rahmat yang tidak diberi pada bulan-bulan lain. Amalan sedekah juga dibalas dengan ganjaran yang banyak. Dinukilkan bahawa barangsiapa bersedekah dalam bulan Rejab diberi ganjaran setiap sehelai bulu roma di tubuhnya dengan 1000 kebajikan, diangkat 1000 darjat dan dihapus 1000 kejahatan.
Sungguh banyak sekali keterangan ulama' mengenai ganjaran dan kebesaran Rejab. Yang lebih penting bukan setakat menghuraikan kelebihan, tetapi sejauh mana kita mengamalkan atau mengambil peluang dari tawaran Allah ini. Kalau Kompleks Membeli-belah mengadakan tawaran istimewa atau jualan murah, kita akan keluar berduyun-duyun seolah-olah berpesta untuk mendapatkan barangan yang ditawarkan. Tetapi adakah begitu respon kita apabila Allah membuka tawaran yang Maha Hebat ini. Satu tawaran yang tiada tolok bandingannya. Satu tawaran yang kekal abadi. Satu tawaran yang menjamin kebahagiaan di dua alam - dunia dan akhirat.
Realiti yang kita dapat lihat ialah tawaran Allah kurang mendapat tempat di hati kita. Hanya hati yang disinari dengan iman dapat menghargai tawaran Allah yang abadi ini. Manakala hati yang sudah terpaut dengan kebesaran dunia lebih terpikat dengan tawaran murahan yang bersifat sementara dan tidak kekal.
Di sinilah ujian untuk menilai keimanan kita terhadap perkara ghaib. Ganjaran syurga yang ditawarkan adalah perkara ghaib yang kita tidak nampak. Tetapi penuruan harga baju dari RM 90.00 ke RM 50.00 jelas dilihat. Oleh kerana kita lebih mengutamakan perkara yang nampak daripada yang ghaib, maka kita berusaha untuk memilih tawaran dunia. Tawaran Allah menjadi amat kecil sehingga tidak berdaya untuk kita laksanakan.
Jadilah fadhilat atau kelebihan Rejab yang kita baca atau dengar seolah-olah satu dongengan yang tidak bermakna dan tidak sikit pun memberi kesan di hati. Apabila sikap begini terserap di dalam hati, tidaklah mampu untuk merealisasikan sesuatu tindakan. Bahkan di dalam al-Quran, Allah menempelak golongan ini seolah-olah ada mata tetapi tidak dapat melihat, ada telinga tidak dapat mendengar dan ada otak tetapi tidak dapat memikirkan.
Allah Maha Melihat atas apa yang kita lakukan. Allah Maha Mendengar atas apa yang kita ucapkan. Allah Maha Tahu atas apa yang kita lintaskan di hati. Allah memberi ganjaran atau balasan berdasarkan sejauh mana kita berusaha menghampirkan diri kepada Allah. Jika kita bersungguh-sungguh beramal mencari keredhaan Allah, Allah akan memberi balasan setimpal dengan usaha yang disumbangkan. Sebaliknya jika di dunia kita tidak begitu ambil pusing akan urusan ibadat, maka sudah tentu Allah tidak akan mempedulikan perihal hidup kita di dunia dan akhirat.
Sebagai tanda Allah mengasihi seseorang, diberikan kesusahan atau bala. Bala adalah ujian untuk melihat sejauh mana kesabaran kita. Sekiranya kita bersabar atas segala kesusahan yang ditimpakan ke atas kita, Allah akan meningkatkan darjat kita. Manusia yang lemah imannya terhadap ujian Allah akan mudah menggelabah dan putus asa. Orang beriman sebenar sama sahaja sama ada diberi nikmat atau tidak. Diberi senang dia bersyukur, ditimpakan susah dia bersabar. Ada wang atau tak ada wang sama saja - kerana kesemuanya berpunca dari Allah.
Dalam konteks kelebihan Rejab ini, puasa adalah satu amalan yang benar-benar menguji kesabaran. Orang berpuasa diuji dengan susah, lapar, dahaga dan letih. Ini merupakan satu bala. Kejayaan mengatasi kesusahan ini demi menyahut seruan Allah merupakan satu peluang yang melayakkan kita menerima ganjaran yang disediakan; bak kata orang tua-tua 'bersusah-susah dulu - bersenang-senang kemudian'. Ini bermakna syarat untuk bersenang-senang di akhirat ialah dengan cara kita menempuh pelbagai kesukaran terlebih dahulu. Syurga adalah satu tempat yang amat istimewa di akhirat yang tidak akan dapat dicapai oleh mereka yang lebih mementingkan kesenangan dan hiburan di dunia ini.
Sebagai penutupnya, kita seharusnya memeriksa diri kita terlebih dahulu, sejauh mana kita memberi respons terhadap tawaran ukhrawiah? dan sejauh mana pula kita memberi respons terhadap tawaran keduniaan? Bandingkan kecenderungan atau kemahuan diri kita apabila berhadapan dengan kedua-dua tawaran ini. Yang mana lebih menggiur atau menyelerakan? Dari sini barulah kita tahu pendirian dan sikap kita. Tepuklah dada dan tanyalah iman. Hanya diri sendiri yang mengetahui rahsia peribadi. Bertolak dari sini, barulah kita dapat memperbetulkan halatuju yang perlu diambil untuk keselamatan diri kita di dunia dan akhirat.
Harapan kita biarlah kita untung dan bahagia di dunia dan akhirat. Sama-samalah kita berusaha ke arah memperbaiki hidup sepanjang Rejab ini supaya Allah menambahkan ketakwaan dan kekuatan kita untuk melakukan amal iibadat dalam bulan Sya'aban dan Ramadhan yang bakal menjelang. Semoga kita berpeluang berada dalam bulan yang paling mulia - Ramadhan dan akhirnya semoga kita sentiasa mendapat keredhaan Allah. AMIN!
Tuesday, June 15, 2010
Coretan Seorang Hamba
Di dalam sujudku
Kau dengar tangisanku
Di dalam doaku
Kau dengar rintihku
Sepanjang hayatku
Kau lihat segala perbuatanku
Setiap perbuatanku
Kau catat segala dosa pahalaku
Di dalam khayalku
Kau datang mengingatiku
Di dalam kegagalanku
Kau datang memberi pertolongan-Mu
Di dalam kesedihanku
Ayat-Mu melantun ke halwa telingaku
Meleraikan lara jiwaku
Di dalam usahaku
Kau beri kejayaan-Mu
Di dalam kegembiraanku
Kau kurniakan nilai tawa padaku
Di dalam buntuku
Kau datang memberi Hidayah-Mu
Jika aku bukan Islam
Pasti tiada coretan ini di dalam hidupku
Kerana nikmat seorang Islam amat sukar dicoretkan oleh seorang kafir
Aku tadah tanganku
Ku bersyukur pada-Mu Ya Allah,
Hindarilah aku dari terpesong dari jalan-Mu
Kerana Kau Yang Maha Mengetahui
Kau lah sebaik-baik perancang
Maka tetapkanlah yang sebaik-baiknya buatku
Supaya dapat ku teruskan hayatku dengan penuh ketakwaan pada-Mu
Friday, June 11, 2010
SYAITAN: Kenali Musuh Utama Anda
Bismillahhirrahmanirrahim
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Syaitan merupakan makhluk Allah yang diciptakan daripada api. Syaitan ialah musuh utama bagi seorang mukmin seperti yang kerap kali diulang oleh Allah SWT di dalam Al-Quran.
Antaranya, dalam Surah Faatir ayat ke enam ;
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ
Maksudnya :
Sesungguhnya syaitan ialah musuh kepada kamu, maka jadikanlah dia musuh. Sebenarnya dia hanyalah mengajak golongannya supaya menjadi penduduk neraka.
Kita haruslah sedaya upaya berusaha menjauhi amalan-amalan yang diwarisi daripada syaitan atau perbuatan yang boleh menyebabkan kita menjadi pengikutnya. Walaupun kita berdepan dengan musuh yang tidak dapat dilihat, hadis-hadis Rasulullah SAW banyak mendedahkan hakikat sebenar syaitan dan cara-cara untuk menghindari tipu muslihatnya.
Di sini dinyatakan hadis-hadis mengenai perkara ini untuk panduan kita bersama. Iaitu ;
1. Syaitan makan dan minum dengan tangan kiri :
Sabda Rasulullah SAW ;
" Apabila seseorang daripada kalian makan, maka makanlah dengan tangan kanannya dan apabila minum, maka minumlah dengan tangan kanannya. Ini kerana sesungguhnya, syaitan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya. "
( Riwayat Imam Muslim)
Berusahalah sedaya-upaya makan dengan tangan kanan walaupun anda seorang yang kidal. Sekiranya anda makan dengan menggunakan sudu dan garpu, suaplah ke mulut dengan tangan kanan agar tidak menyerupai syaitan yang makan dengan tangan kiri.
2. Syaitan minum dan makan dalam keadaan berdiri :
Rasulullah SAW melihat seseorang yang minum sambil berdiri.
Baginda menegur, " Jangan begitu! "
Orang itu bertanya, " Mengapa? "
Rasulullah menjawab, " Adakah kamu suka minum bersama kucing? "
Orang itu menjawab, " Tidak. "
Rasulullah SAW meneruskan:
" Sesungguhnya telah ikut serta minum bersama kamu sesuatu yang lebih buruk daripadanya, iaitu syaitan. "
( Riwayat al-Darimiy dengan sanad yang sahih)
Oleh itu, elakkan minum sambil berdiri kecuali dalam keadaan yang tidak mengizinkan seperti keadaan yang sesak dengan orang ramai atau kawasan yang kotor.
3. Syaitan ketawa apabila menguap sehingga mengeluarkan bunyi :
Sekiranya anda menguap, ingatlah itu adalah daripada syaitan.
Sabda Nabi Muhammad SAW ;
" Menguap adalah daripada syaitan. Maka apabila seseorang daripada kalian menguap, tahanlah sedaya mungkin kerana sesungguhnya apabila seseorang kalian menguap sambil berbunyi 'Haaa', maka ketawalah syaitan. "
( Riwayat Imam Al-Bukhari)
Jika tidak dapat menahan diri daripada menguap, maka tutuplah mulut dengan tangan dan berusaha tidak mengeluarkan sebarang bunyi. Ini berdasarkan hadis ;
" Jika seseorang kalian menguap, maka tutuplah mulut dengan tangannya kerana sesungguhnya syaitan masuk (ke dalam mulut yang terbuka). "
( Riwayat Imam Muslim)
4. Syaitan kencing di telinga :
Apabila seseorang itu tidur sehingga pagi hari maka syaitan kencing di kedua belah telinganya seperti di dalam hadis riwayat Imam Al-Bukhari yang bermaksud ;
" Itu ialah orang yang syaitan telah kencing di dalam kedua-dua telinganya atau salah satu telinganya. "
Rasulullah SAW berkata demikian apabila diceritakan kepada baginda tentang seseorang yang tidur sehingga pagi.
5. Syaitan dapat makan, minum dan tempat bermalam :
Imam Muslim meriwayatkan hadis yang bermaksud ;
Apabila seseorang itu memasuki rumahnya dan mengingati Allah dengan membaca 'Bismillah' ketika memasukinya dan ketika ingin makan, berkatalah syaitan kepada golongannya ;
" Kalian tidak memiliki tempat untuk bermalam dan tidak juga memiliki makanan malam. "
Sebaliknya apabila seseorang itu memasuki rumah dan tidak mengingati Allah ketika memasukinya, berkatalah syaitan kepada golongannya ;
" Kalian telah mendapat tempat bermalam. "
Apabila seseorang tidak mengingati Allah ketika makan, maka berkatalah syaitan kepada golongannya ;
" Kalian telah mendapat tempat bermalam dan makan malam. "
Menyebut nama Allah ( Bismillah) ini dituntut juga ketika keluar dari rumah, menutup bekas-bekas makanan dan minuman, ketika menutup pintu dan tingkap agar terselamat daripada gangguan syaitan.
6. Syaitan makan sisa-sisa makanan :
Apabila Rasulullah SAW makan, baginda menjilat jari-jarinya sebanyak tiga kali.
Anas berkata, bahawa Rasulullah bersabda ;
" Jika sesuatu makanan seseorang kalian jatuh, hendaklah dia mengambilnya dan membersihkan sebarang kotoran yang melekat padanya lalu memakannya. Janganlah meninggalkannya untuk syaitan. "
Anas melanjutkan ;
" Rasulullah juga menyuruh kami untuk menghabiskan sebarang sisa makanan. "
Baginda berpesan ;
" Ini kerana kalian tidak tahu di bahagian manakah pada makanan kalian terdapat keberkatan. "
( Riwayat Imam Muslim)
Tidak usahlah anda menjadi pemurah kepada syaitan dengan membiarkan sisa-sisa makanan. Entah berapa ramai yang tamak ketika makan sehingga menyebabkan makanan berlebihan dibiarkan untuk santapan musuhnya sendiri.
7. Orang yang membazir ialah saudara syaitan:
" Siapakah yang telah mempersaudarakan seorang yang membazir dengan syaitan?. "
Allah sendiri yang mempersaudarakan antara keduanya.
Firman Allah SWT ;
إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا
Maksudnya :
Sesungguhnya orang-orang yang membazir itu ialah saudara-saudara syaitan.
(Surah Al-Isra' ayat 27)
8. Syaitan mengganggu ibadat manusia :
Sahabat bernama ‘Uthman bin Abi al-‘Ash mengadu kepada Rasulullah SAW ;
" Wahai Rasulullah! Sesungguhnya syaitan menghalang antaraku dan solat serta bacaan Al-Quran ku, dan ia selalu mengelirukan aku. "
Maka Rasulullah menjawab ;
" Itulah syaitan yang disebut sebagai 'Khanzab', maka apabila merasai gangguannya, mohonlah perlindungan Allah dan ludahlah ke kiri sebanyak tiga kali. ‘Uthman bin al-‘Ash kemudian berkata; " Aku melakukan itu dan Allah menjauhkan gangguan syaitan itu dariku. "
(Imam Muslim)
9. Sikap terburu-buru adalah daripada syaitan :
Kadang-kadang kita bersikap terburu-buru di dalam melakukan sesuatu perkara yang menyebabkan kita menghadapi kerugian, kualiti kerja yang merosot dan sebagainya. Sikap gopoh dan terburu-buru ini adalah antara hasutan syaitan.
Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud ;
" Ketenangan adalah daripada Allah manakala tergesa-gesa adalah daripada syaitan. "
( Imam Al-Baihaqiy)
10. Sikap cemburu adalah daripada syaitan :
Cemburu di sini ialah cemburu membabi-buta tanpa bukti dan usul periksa. Seperti hadis Aishah R.A. yang diriwayatkan oleh Imam Muslim yang bermaksud ;
" Apa yang terjadi kepada kamu, wahai Aishah? Adakah kamu cemburu? "
" Takkanlah aku tidak cemburu kepada orang seperti anda? "
Kemudian Rasulullah SAW melanjutkan ;
"Apakah telah datang kepadamu syaitan kamu?"
" Wahai Rasulullah! Apakah bersama aku ada syaitan? "
" Ya. "
" Dan apakah syaitan itu ada di setiap manusia? "
" Ya. "
" Apakah syaitan juga bersama kamu wahai Rasulullah? "
" Ya, akan tetapi Tuhanku telah menolongku daripadanya. "
11. Perasaan marah adalah daripada syaitan :
Apabila seseorang itu di dalam keadaan marah, syaitan menguasai dirinya sehingga sanggup melakukan perkara di luar batas kemanusiaan. Perkara ini boleh diatasi dengan membaca 'istiqhfar' .
Sulaiman Bin Surd berkata ;
Ketika aku sedang duduk bersama Nabi SAW, terdapat dua orang sedang bertengkar sehingga salah seorang daripada mereka menjadi merah wajahnya dan urat-urat lehernya timbul.
Maka Nabi SAW bersabda ;
" Sesungguhnya aku mengetahui satu kalimah yang jika diucapkan nescaya kemarahannya akan hilang. Iaitu sebutlah 'A'uzubillahi minash syaitan' nescaya kemarahannya akan hilang. "
( Imam al-Bukhari)
12. Syaitan gemar berkeliaran pada waktu senja :
Kita sering dilarang oleh ibu bapa kita supaya tidak berada di luar rumah pada waktu senja.
Pesanan ini berasal daripada Rasulullah SAW yang bermaksud ;
" Apabila malam menjelang tiba, maka tahanlah anak-anak kalian (daripada keluar) kerana sesungguhnya pada waktu itu syaitan-syaitan berkeliaran. Apabila telah berlalu waktu Isya', maka lepaskanlah mereka. "
(Imam Al-Bukhari)
13. Pasar adalah tempat kegemaran syaitan :
Tempat-tempat seperti ini merupakan tempat syaitan melepak.
Rasulullah SAW bersabda ;
" Selagi mampu, janganlah menjadi orang yang pertama memasuki pasar dan janganlah menjadi orang terakhir yang keluar dari pasar kerana sesungguhnya pasar ialah medan tempur syaitan dan di situlah benderanya dipacakkan. "
( Imam Muslim)
Pada masa kini pusat membeli belah, pasaraya dan bursa saham juga termasuk di dalam hadis di atas.
14. Syaitan boleh membesar seperti rumah :
Imam Ahmad Bin Hanbal dalam musnadnya meriwayatkan dari seseorang yang dibonceng oleh Nabi SAW. Dia berkata , " Tunggangan Nabi SAW tergelincir, maka aku katakan celaka syaitan. "
Nabi SAW bersabda :
" Janganlah kalian menyebut 'Celakalah syaitan!' kerana apabila engkau mengatakannya, syaitan akan membesar sehingga sebesar rumah dan berkata, 'Demi kekuatanku!' . Sebaliknya sebutlah 'Bismillah!' kerana apabila engkau mengatakannya syaitan akan mengecil sehingga sekecil lalat. "
Demikian sebahagian himpunan hadis-hadis yang berkaitan dengan syaitan. Semoga perkongsian ini dapat membantu kita untuk lebih berhati-hati dalam menjalani kehidupan seharian agar selamat dan terpelihara daripada musuh nombor satu. Mudah-mudahan kita semua sentiasa mendapat perlindungan daripada Allah SWT daripada muslihat, godaan dan tipu daya syaitan.
Labels:
syaitan
Wednesday, June 9, 2010
MAKBUL ( TERKABULNYA ) DOA
..Bismillahhirrahmanirrahim..
Untuk makbul ( terkabul )nya doa yang dipanjatkan ,kita perlu memperhatikan saat - saat yang tepat untuk bermunajat kepada - Nya. para ulama menyatakan bahwa waktu yang tepat untuk berdoa antara lain :
A: waktu tengah malam . Abu Umamah memberitahukan bahwa Rasulullah Saw pernah ditanya , '' Doa waktu apakah yang paling di dengar Allah Subhanallahu Wa Ta'ala ? '' Nabi Saw menjawab, ''Diwaktu tengah malam dan sehabis sembahyang fardhu ( wajib ) '' ( HR.Tirmidzi )
B: Setelah shalat fardhu ( wajib ) sesuai riwayat di atas.
C: Ketika sujud dalam sembahyang. Abu Hurairah mewartakan bahwa Rasulullah Saw bersabda , ''Sedekat - dekat seorang hamba kepada Allah Subhanallahu Wa Ta'ala ialah ketika bersujud kepada Allah Subhanallhu Wa Ta'ala. Oleh karenanya , hendaklah kamu perbanyak doa dalam sujud itu ( HR. Muslim )
D: Setelah tahiyat ( duduk dalam shalat pada rakaat genap setelah dua kali sujud ) sebelum salam . Rasulullah Saw bersabda : Apabila seseorang diantara kamu melaksanakan shalat , hendaklah ucapkan ( dalam tahiyat ) '' Attahiyatu ilallah...( dan seterusnya ).'' Kemudian ia memilih doa yang di disukainya, lalu berdoa dengan-Nya.'' ( Muttafaq 'alaih )
E: Pada hari jum'at . Rasulullah Saw bersabda. ''Pada hari jum'at ada suatu saat dimana seorang muslim dapat berdiri sembahyang sambil meminta sesuatu kepada Allah Subhanallahu Wa Ta'ala. tak dapat tidak , Dia akan memberikan kepadanya ( apa yang dimintanya itu ) '' Rasulullah Saw mengucapkan pesan tersebut seraya meng-isyaratkan dengan tangannya tentang pendeknya waktu ( terkabulnya doa ) tersebut ( Muttafak Alaih )
F: Dalam sebuah safar ( perjalanan ) Rasulullah Saw bersabda. '' Tiga macam doa yang tidak diragukan lagi bakal terkabul ; doa orang teraniaya, doa orang yang sedang bepergian , dan doa ayah terhadap anaknya. '' ( HR . Abu Dawud dan Tirmidzi )
Walaupun demikian , tak sedikit permohonan atau doa manusia ditolak Allah Subhanallahu Wa Ta'ala .Apakah ini Allah Subhanallahu Wa ta'ala mengingkari janji - Nya ? Pertanyaan ini kerap muncul dalam benak manusia yang tengah berputus asa akan doa yang diucapkannya. Penduduk Basrah pernah bertanya kepada Ibrahim bin Ad'am , seorang ulama sufi terkemuka sa'at itu , tentang masalah ini. Ibrahim menjawab '' Itu disebabkan karena hati kalian mati dalam Sepuluh Hal :
1. Kalian mengenal Allah tapi tidak mengenal hak - hak - Nya.
2. Kalian membaca kitab Allah. tapi tidak mengamalkannya.
3. Kalian mengaku mencintai Rasul Allah.tapi tidak mengakui sunnahnya.
4. Kalian mengaku benci setan . tapi selalu mengikutinya.
5. Kalian yakin mati itu pasti ( menjemput ) tapi tak pernah mempersiapkannya.
6. Kalian bilang takut neraka, tapi terus membiarkan diri kalian tersesat ke sana.
7. Kalian bilang mendambakan surga , tapi tak pernah beramal untuknya.
8. Kalian sibuk dengan aib - aib orang lain dan mengabaikan aib sendiri.
9. Kalian menikmati anugerah - anugerah Allah Subhanallahu Wa Ta'ala , tapi tidak mensyukurinya.
10. Kalian setiap kali mengubur jenazah - jenazah , tapi tak pernah mengambil pelajaran darinya.
Friday, June 4, 2010
Sahabat Sejati...
Ku biar kalam berbicara
Menghurai maksudnya di jiwa
Agar mudah ku mengerti
Segala yang terjadi
Sudah suratan Ilahi
Ku biarkan pena menulis
Meluahkan hasrat di hati
Moga terubat segala
Keresahan di jiwa
Tak pernah ku ingini
Aku telah pun sedaya
Tak melukai hatimu
Mungkin sudah suratan hidupku
Kasih yang lama terjalin
Berderai bagaikan kaca
Oh teman, maafkanlah diriku
Oh Tuhan
Tunjukkan ku jalan
Untuk menempuhi dugaan ini
Teman, maafkan jika ku melukaimu
Moga ikatan ukhwah yang dibina
Ke akhirnya
Aku tidak kan berdaya
Menahan hibanya rasa
Kau pergi meninggalkan diriku
Redhalah apa terjadi
Usahlah kau kesali
Mungkin ada rahmat yang tersembunyi
Labels:
sahabat
Thursday, May 27, 2010
MUHASABAH: "Iman,kamu cuti hari ini?"
Iman:Assalamualaikum.
Diri:Waalaikumussalam.Oh Encik Iman!Saya rasa dah dua tiga minggu kamu tak datang ke pejabat.Kamu cuti ke?
Iman:Apa pula saya cuti bos.Saya kan diberikan cuti.
Diri:Oh ye,lupa.Itu la,saya ingatkan segala urusan akan lebih terurus dan keuntungan syarikat akan bertambah lepas ambil En.Nafsu bekerja.Tapi jadi kelam kabut lak.Lepas terdengar ustaz kat tv berceramah hari tu,saya teringatkan kamu.
Iman:Jadi saya boleh kembali bekerja la bos?Saya boleh ambil balik jawatan saya dari En.Nafsu?
Diri:Eh,tak boleh.Saya sayang nak pecat En.Nafsu.Walaupun saya terpaksa bayar gaji yang tinggi,tapi dia berjaya menghiburkan saya.
Iman:Kalau macam tu,lebih baik saya berundur.
Diri:Eh,jangan!Tolonglah saya.Saya tak boleh kehilangan kamu berdua.
Iman:Tapi bos,kami tak mungkin bersama dalam satu syarikat.Perbezaan antara kami sangat besar.Encik Nafsu tu saya lihat anti sangat dengan saya.
Diri:Saya rasa serba salah pula.
Iman:Bos boleh pilih satu je.Bos perlu mujahadah untuk pecat Encik Nafsu,bos.
Diri:Saya tahu.Jauh dalam hati saya,saya memang perlukan kamu,Encik Iman.Iri hati saya tengok syarikat ustaz kat sebelah.Mereka boleh maju sebab ada orang macam kamu.Baiklah,saya kena pecat juga Encik Nafsu,tak kiralah apa yang berlaku.Encik Iman,saya mahu kamu tubuhkan balik jabatan solat,puasa,zikir,al-Quran dan apa-apa yang patut.
Iman:Alhamdulillah,nampaknya bos dah buat keputusan yang bijak.Kalau bos teruskan prestasi yang cemerlang ni,saya yakin bos akan dinaikkan pangkat oleh CEO(Allah s.w.t)sebagai muttaqin.
~Renung-renungkanlah...tepuk dada tanya iman..(utk peringatan sy jua..)~
Tuesday, May 25, 2010
Bagaimanakah Solat Anda?Anda Berada Di tahap Mana?
Tiada agenda yang lebih besar daripada agenda mengingati Allah
Peringkat-peringkat sembahyang, nilaikan dimana tahap sembahyang kita. Dalam era membaiki diri ini, kita cuba check sembahyang kita, nanti akan terjawab kenapa kita tidak dibantu, dan ini juga gambaran secara keseluruhannya, mengapa umat islam terbiar dan tiada pembela dan umat islam kini tidak lagi menjadi umat yang agung seperti dulu.
Golongan 1.
Kita boleh lihat hari ini sudah ramai umat islam yang tak sembahyang, bahkan ramai juga yang tak tahu nak sembahyang, mereka telah jatuh kafir. Imam Malik kata jatuh kafir kalau tak sembahyang tanpa sebab. Imam Syafie kata jatuh fasik kalau ia masih yakin sembahyang itu fardu.
Golongan 2.
Orang yang mengerjakan sembahyang secara zahir sahaja, bacaan pun masih tak betul, taklid buta, main ikut-ikut orang sahaja. Tidak mempelajari cara-cara untuk solat secara rasmi atau tidak. Ilmu tentang sembahyang tiada. Golongan ini tertolak bahkan berdosa besar dan hidup dalam keadaaan derhaka kepada Allah Taala.
Golongan 3.
Orang yang mengerjakan sembahyang, bahkan tahu ilmu mengenai sembahyang, tetapi tak boleh lawan nafsu terhadap tarikan dunia yang kuat. Jadi mereka ini sekejap sembahyang, sekejap tidak. Kalau ada masa dan mood baik ia sembahyang, kalau sibuk dan terkocoh kacah, ada program kenduri, pesta ria, berziarah, bermusafir, letih dan penat, maka ia tak sembahyang.Orang ini jatuh fasik.
Golongan 4.
Orang yang sembahyang, kalaupun ilmunya tepat, fasih bacaannya, tetapi tak khusyuk kalau diperiksa satu persatu bacaannya, lafaznya banyak yang dia tak faham, fikirannya tak terpusat atau tak tertumpu sepenuhnya pada sembahyang yang dilaksanakannya itu disebabkan tak faham apa yang dia baca.Cuma main hafal saja. Jadi fikirannya terus tertumpu pada dunia dan alam sekelilingnya. Fikirannya mengembara dalam sembahyang,orang ini lalai dalam sembahyang. Neraka wail bagi orang ini.
Golongan 5.
Golongan yang mengerjakan sembahyang cukup lima waktu, tepat ilmunya, faham setiap bacaan sembahyang, fatihahnya, doa iftitahnya, tahiyyatnya, tapi tak dihayati dalam sembahyang itu. Fikirannya masih melayang mengingatkan perkara dunia, dek kerana faham saja tetapi tidak dihayati. Golongan ini dikategorikan sebagai sembahyang awamul muslimin
i
Golongan 6
Golongan ini baik sedikit dari golongan yang ke lima tadi, tetapi main tarik tali didalam sembahyangnya, sekali sekala khusyuk, sekali sekala lalai pula. Bila teringat sesuatu didalam sembahyangnya, teruslah terbawa bawa, berkhayal dan seterusnya. Bila teringat Allah secara tiba tiba maka insaf dan sedarlah semula, cuba dibawa hatinya serta fikirannya untuk menghayati setiap kalimat dan bacaan didalam sembahyangnya. Begitulah sehingga selesai sembahyangnya. Ia merintih dan tak mahu jadi begitu, tapi terjadi jua. Golongan ini adalah golongan yang lemah jiwa. Nafsunya bertahap mulhamah (ertinya menyesal akan kelalaiannya dan cuba baiki semula, tapi masih tak terdaya kerana tiada kekuatan jiwa). Golongan ini terserah kepada Allah.Yang sedar dan khusyuk itu mudah mudahan diterima oleh Allah, mana yang lalai itu moga moga Allah ampunkan dosanya, namun tiada pahala nilai sembahyang itu. Ertinya sembahyangnya tiada memberi kesan apa apa.
Golongan 7.
Golongan yang mengerjakan sembahyangyang tepat ilmunya, faham secara langsung bacaan dan setiap lafaz didalam sembahyangnya. Hati dan fikirannya tidak terbawa-bawa dengan keadaan sekelilingnya sehingga pekerjaan atau apa pun yang dilakukan atau yang difikirkan diluar sembahyang itu tidak mempengaruhi sembahyangnya. Walaupun ia memiliki harta dunia, menjalankan kewajiban dan tugas keduniaan seperti perniagaan dan sebagainya namun tidak mempengaruhi sembahyangnya. Hatinya masih dapat memuja Allah didalam sembahyangnya. Golongan ini disebut orang-orang soleh / golongan abrar / ashabul yamin.
Golongan 8.
Golongan ini seperti juga golongan tujuh tetapi ia mempunyai kelebihan sedikit iaitu bukan saja faham, dan tak mengingati dunia didalam sembahyangnya, malahan dia dapt menghayati setiap makna bacaan sembahyangnya itu, pada setiap kalimah bacaan fatihahnya, doa iftitahnya, tahiyyatnya, tasbihnya pada setiap sujudnya dan setiap gerak gerinya dirasai dan dihayati sepenuhnya. Tak teringat langsung dengan dunia walaupun sedikit . Tapi namun ia masih tersedar dengan alam sekelilingnya. Pemujaan terhadap Allah dapat dirasai pada gerak dalam sembahyangnya. Inilah golongan yang dinamakan golongan Mukkarrabin (Yang hampir dengan Allah )
Golongan 9.
Golongan ini adalah golongan yang tertinggi dari seluruh golongan tadi. Iaitu bukan saja ibadah sembahyang itu dijiwai didalam sembahyang malahan ia dapat mempengaruhi di luar sembahyang. Kalau ia bermasalah langsung ia sembahyang, kerana ia yakin sembahyang punca penyelesai segala masalah. Ia telah fana dengan sembahyang. Sembahyang telah menjadi penyejuk hatinya. Ini dapat dibuktikan didalam sejarah, seperti sembahyang Saidina Ali ketika panah terpacak dibetisnya. Untuk mencabutnya, ia lakukan sembahyang dulu, maka didalam sembahyang itulah panah itu dicabut. Mereka telah mabuk dengan sembahyang. Makin banyak sembahyang makin lazat, sembahyanglah cara ia nak lepaskan kerinduan dengan tuhannya. Dalam sembahyanglah cara ia nak mengadu-ngadu dengan Tuhannya. Alam sekelilingnya langsuk ia tidak hiraukan. Apa yang nak jadi disekelilingnya langsung tak diambil peduli. Hatinya hanya pada Tuhannya. Golongan inilah yang disebut golongan Siddiqin. Golongan yang benar dan haq.
Setelah kita nilai keseluruhan 9 peringkat sembahyang itu tadi, maka dapatlah kita nilai sembahyang kita di tahap yang mana. Maka ibadah sembahyang yang boleh membangunkan jiwa, membangunkan iman, menjauhkan dari yang buruk boleh mengungkai mazmumah, menanamkan mahmudah, melahirkan disiplin hidup, melahirkan akhlak yang agung ialah golongan 7, 8 dan 9 sahaja. Sembahyangnya ada kualiti, manakala golongan yang lain jatuh pada kufur fasik dan zalim.
Jadi dimanakah tahap sembahyang kita ? Perbaikilah diri kita mulai dari sekarang. Jangan tangguh lagi. Pertama-tama soalan yang akan ditujukan kepada kita di akhirat nanti ialah solat / sembahyang kita. Marilah bersama membaiki solat kita agar segara dapat bantuan dari Allah, agar terhapuslah kezaliman, semoga tertegak kembali daulah Islam.Insya Allah...
Marilah kita berMUHASABAH
Dimanakah solat kita?
Adakah solat yang kita lakukan itu telah menunjukkan kesannya dalam gerakan kita/penglibatan kita/tanggungjawab kita sebagai seorang ahli jemaah?
Moga kita bersama harapkan solat kita itu benar-benar menjadi tiang agama.
Adakah segalanya yang kita lakukan kelmarin...hari ini dan esok hasil kesan solat kita?
Oleh itu bersama-samalah kita saling mengingati antara satu sama lain...
Subscribe to:
Posts (Atom)